Jakarta - Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengumumkan ada delapan pasien terjangkit positif terinfeksi covid-19 yang dinyatakan sembuh. Hasil ini dicapai setelah mereka menjalani perawatan selama kurang lebih seminggu.
"Sampai dengan hari ini saudara kita yang terjankit positif dalam perwatan kurang lebih seminggu ini, ada delapan orang dinyatakan sembuh," kata Yurianto dalam jumpa pers di kantor BNPB Pusat, Jakarta, Sabtu, 14 Maret 2020.
Yuri mengatakan, di antara indikasi kesembuhan mereka ialah hasil dari pemeriksaan laboratorium. Setelah dua kali diperiksa, tidak ada lagi virus yang ditemukan pada tubuh mereka.
"Indikasinya tidak ada lagi keluhan fisik, dua kali pemeriksaan virus, tidak ditemukan lagi (virus) atau dua kali negatif," katanya
Yurianto juga menyampaikan kabar mengenai kondisi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Jepang. Sembilan ABK Kapal Diamond Princess yang sebelumnya sakit akibat corona kini telah dinyatakan sembuh.
"Kemudian saudara-saudara kita yang terpapar dan sempat kita tinggalkan di Jepang sebagai bagian dari ABK Diamond 9 orang semuanya sudah sembuh dan pulang ke Tanah Air. Ini yang kita syukuri," katanya.
Menurut Yurianto, penyakit ini sejatinya dapat sembuh dengan sendirinya. Salah satu caranya dengan memperbaiki daya tahan tubuh. Namun ia tak menapik bahwa virus ini juga dapat mematikan.
"Penyakit virus yang bisa sembuh dengan sendirinya dengan memperbaiki imunitasnya. Tapi memang ada kasus yang meninggal," katanya.
Hingga saat hari ini, 14 Maret 2020, jumlah kasus meninggal di Indonesia ada 5 orang. Sementara pasien positif terinfeksi corona bertambah dari 69 menjadi 96 orang.
"Kami laporkan pada hari ini jumlah kasus positif Corona total 96 per hari ini dari terakhir yang kami laporkan 69. Oleh karena itu ada penambahan kasus baru sebanyak 27," katanya.
Dengan perkembangan kasus ini, kata Yurianto, Gugus Tugas Penanganan Corona dibentuk oleh Pemerintah Pusat dan dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Strategi penanganan pun kini berorientasi pada masyarakat yang sehat.
"Percepatan penanganan corona prinsipnya ialah menjaga yang sehat jangan sampai sakit, bukan kemudian diartikan mencari orang sakit untuk diobati," ujarnya
Baca juga: Cek Fakta: Bali Bakal Lockdown karena Virus Corona
Oleh karena itu, kata Yurianto, strategi menjaga orang sehat harus diawali dengan menutup penularan. Penyebaran penyakit ini, kata dia, pasti dari orang yang sudah positif.
"Itu harus dilakukan kegiatan secara masif terintegrasi (yaitu) menggerakkan semua komponen yang ada di masyarakat, tanpa panik," kata dia. []