Gojek Ambil Langkah Antisipasi Penipuan Konsumennya

Gojek telah menyiapkan dua langkah untuk mengantisipasi penipuan yang kerap menimpa konsumennya. Mengklaim driver pun dirugikan.
Pengemudi ojek online Go-Jek membawa poster ucapan selamat kepada Pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim di Solo, Jawa Tengah, 23 Oktober 2019). Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Joko Widodo jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (Foto: Tagar/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha).

Jakarta – Perusahaan ojek daring Indonesia, Gojek, merespon kasus penipuan yang belakangan ini sering menimpa konsumennya. Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Say mengatakan pihaknya telah menyiapkan dua hal guna mengantisipasi penipuan yang menyerang Gojek.

“Ada dua hal yang kami lakukan untuk menghindari penipuan tersebut, yang pertama adalah melakukan pengembangan pada sisi teknologi dan yang paling penting adalah melakukan edukasi kepada konsumen dan driver,” kata Michael dalam acara peluncuran buku Nanti Kita Cerita Tentang Driver Gojek (NKCTDG) di bilangan Kemang, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2020.

Terkait pengembangan teknologi yang bersifat preventif, Michael belum bisa mengumumkan kapan akan segera ditingkatkan dan apa saja yang dikembang dari segi teknologi tersebut.

“Dari sisi preventifnya sendiri, kami terus mengembangkan beberapa teknologi yang akan kami umumkan beberapa waktu ke depan, khususnya untuk memitigasi atau meminimalisir terjadinya social engineering (penipuan) di dalam aplikasi kami,” jelasnya.

Michael menyatakan pihaknya sangat menekankan pada langkah edukasi terhadap konsumen dan driver. Menurut dia, kasus penipuan ini didasari oleh ketidaktahuan seseorang terhadap beberapa hal, salah satunya adalah mengenai One-Time Password atau yang lebih dikenal dengan pin OTP.

“Jadi edukasi secara terus menerus kami lakukan terkait edukasi tentang OTP. OTP itu kalo di bank itu seperti pin, jadi itu hanya benar-benar personal yang bisa digunakan oleh kita sendiri. jadi edukasi yang mendalam terkait OTP itu akan kami laksanakan,” kata Michael.

Michael juga mengimbau kepada seluruh konsumen untuk tidak melakukan transaksi diluar aplikasi Gojek. Hal tersebut dinilai Michael sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kasus penipuan.

“Kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak melakukan transaksi diluar aplikasi gojek. Kami sangat tidak menyarankan itu terjadi. Jadi misalkan ada oknum yang meminta untuk melakukan pembayaran diluar aplikasi, kami sarankan tidak lakukan itu, karena kami tidak akan pernah melakukan transaksi diluar aplikasi gojek,” jelasnya.

Penipuan konsumen Gojek belakangan marak terjadi, misalnya pada kasus yang dialami salah satu konsumen Gojek bernama, Agnes Setia. Ia ditipu oleh driver Gojek senilai Rp 9 juta. Menanggapi kasus itu, pihak Gojek melakukan langkah penanganan dengan menonaktifkan akun driver dengan inisial AY sebagai respons aduan dari Agnes.

Michael mengatakan saat ini penipuan yang terjadi di Gojek bukan hanya konsumen yang menjadi korban, tetapi driver pun turut menjadi korban.m “Ini bentuk penipuan psikologis atau kita menyebutnya social engineering, semacam kasus penipuan mama minta pulsa. Penipuan biasanya dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan driver Gojek sehingga yang menjadi korban buka hanya konsumen tetapi juga driver,” ucapnya.

Ia berharap dengan dilakukan langkah antisipasi tersebut, pihak Gojek bisa mengurangi potensi terjadinya penipuan dan tentunya bisa mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap Gojek.

“Kami akan terus melakukan edukasi dan peningkatan teknologi, karena kasihan driver kita yang benar-benar membantu keseharian kita menjadi tercoreng karena ada oknum yang melakukan penipuan,” ujarnya. []

Berita terkait
Pengguna Gojek Galang Donasi Bantu Korban Banjir
Penggalangan dana bantuan bagi korban banjir di Jakarta dan sekitarnya via aplikasi Gojek mencapai Rp 15 juta.
Akun Gojek Diretas, Maia Curhat di Instagram
Musisi sekaligus selebritas Indonesia Maia Estianty mengeluhkan kejadian buruk yang menimpa dia saat memesan makanan melalui fitur GoFood.
Gojek-Grab VS Ojol Rusia, Siapa yang Menang?
Kehadiran transportasi berbasis aplikasi (taksi dan ojek online atau ojol) dari Rusia, Maxim membuat gerah pengemudi Gojek dan Grab.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.