GNPF Dukung Prabowo-Sandi, Razman: Fatwa Mana yang Mereka Bela?

"Kalau mau bikin Ijtima Ulama, ya, bikin saja. Akan tetapi, kenapa GNPF di situ, lalu mendukung Prabowo-Sandi?" tukas Razman.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak (kiri) bersama Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal (kanan) memberikan keterangan pers dalam acara Ijtima Ulama II dan Tokoh Nasional di Jakarta, Minggu (16/9). Ijtima Ulama II yang digelar GNPF-U menyepakati dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. (Foto: Ant/Nando)

Jakarta, (Tagar 28/9/2018) – Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Razman Arif Nasution mempertanyakan langkah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menggelar Ijtima Ulama II yang menghasilkan rekomendasi dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau mau bikin Ijtima Ulama, ya, bikin saja. Akan tetapi, kenapa GNPF di situ, lalu mendukung Prabowo-Sandi?" kata Razman dalam diskusi publik bertajuk "Awas Penumpang Gelap Bikin Gaduh Pilpres" yang diselenggarakan Aliansi Rakyat Bersatu di Jakarta, Jumat (28/9).

Pria yang berprofesi sebagai advokat itu menekankan bahwa GNPF adalah gerakan yang mengawal fatwa ulama.

Juru bicara tim Jokowi-Ma'ruf itu menilai, jika GNPF menggelar Ijtima Ulama, yang di dalamnya merekomendasikan dukungan bagi Prabowo-Sandiaga, patut dipertanyakan apa fatwa yang dilanggar pasangan Jokowi-Ma'ruf sehingga muncul rekomendasi GNPF untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Fatwa mana yang mereka bela sehingga mereka mendukung Prabowo-Sandiaga?" kata Razman seperti dikutip Antaranews.

Lebih jauh terkait dengan penumpang gelap Pilpres, Razman mendefinisikannya sebagai gerakan tidak kasatmata yang melakukan perang opini. Misalnya, dengan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa calon yang didukungnya merupakan pilihan mayoritas umat sehingga membuat calon lawan terpojok.

Sebelumnya, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak membantah tudingan perjuangan GNPF Ulama yang tadinya adalah perjuangan untuk ulama, berubah menjadi perjuangan politik.

Hal tersebut sampaikan Yusuf Martak menanggapi pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang menyebut forum Ijtima Ulama sebagai bukti perubahan tujuan perjuangan GNPF Ulama.

Yusuf Martak di sela pelaksanaan Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018), mengatakan, “Kami meluruskan bahwa pernyataan GNPF mengubah perjuangan untuk ulama menjadi perjuangan politik adalah salah besar, tidak ada indikasi ke arah sana.”

Tudingan seperti itu, kata dia, wajar muncul. “Perjuangan GNPF saat ini adalah agar negara menjujung keadilan bagi seluruh umat beragama di Indonesia,” tegas Yusuf Martak. []

Berita terkait
0
Uni Eropa Perpanjang Sertifikat Covid-19 di Tengah Lonjakan Kasus
Negara-negara Uni Eropa (UE), 28 Juni 2022, menyetujui perpanjangan penggunaan sertifikat Covid-19 satu tahun hingga akhir Juni 2023