GMNI Raden Wijaya Surabaya Minta Pemerintahan Jokowi Kembali pada Etika Demokrasi

Kegiatan ini juga mengajak seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang Kota Surabaya untuk bersama-sama menghadiri acara deklarasi kebangsaan.
GMNI Raden Wijaya Surabaya Minta Pemerintahan Jokowi Kembalii pada Etika Demokrasi

TAGAR.id, Surabaya - Komsariat besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Raden Wijaya, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya melaksanakan deklarasi kebangsaan dan aksi tabur 100 tangkai Bunga pada 6 Febuari 2024 di Candi Penataran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Alfito Rafif Amanda, selaku ketua komsariat mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan kritik pada pemerintah atas situasi politik nasional yang berkembang saat ini.

"Kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk kembali pada hakikat-hakikat etika demokrasi bangsa kita, jangan terjerumus pada langkah-langkah yang akhirnya membuat demokrasi kita malah mundur 20 tahun ke belakang," kata Alfito.

Kegiatan ini juga mengajak seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang Kota Surabaya untuk bersama-sama menghadiri acara deklarasi kebangsaan.

Setidaknya dalam naskah manifesto front marhaenis ada 5 tuntutan yang GMNI Raden Wijaya yakni;

1. Bahwasanya Komisariat Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Raden Wijaya merupakan organisasi ideologis yang berdiri sendiri tanpa memikul kepentingan pihak manapun dan menunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang adil berdasarkan kaidah konstitusi, hukum yang berlaku serta asas-asas umum pemerintahan yang baik.

2. Bahwasannya Komisariat Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Raden Wijaya hanya berorientasi pada kepentingan Masyarakat dan mengedepankan kemaslahatan bersama sebagai representasi Front Marhaenis.

3. Bahwasannya Komisariat Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Raden Wijaya mengkritik keras sikap non imparsial Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang dengan sengaja menciptakan prahara dengan melanggar ketentuan dan amanat Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

4. Bahwasannya Komisariat Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Raden Wijaya menuntut Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo untuk menyampaikan permohonan maaf secara resmi dan terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia atas perbuatan inkonstitusional yang dilakukan menjelang akhir masa jabatannya.

5. Bahwasannya Komisariat Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Raden Wijaya menuntut seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju, para pejabat negara, para stakeholder dan institusi penegak hukum untuk tetap menjaga marwah institusi dan negara dengan bersikap netral demi terciptanya kondusifitas menjelang Pemilihan Umum Tahun 2024 tanpa terkecuali.[]

Berita terkait
Deklarasi Pemilu Damai 2024, GMNI Jatim Serukan Pemilu Tanpa Provokasi
GMNI Jawa Timur menggelar sosialisasi dan deklarasi pemilu damai.
Bukan Hanya Tak Layak Standar FIFA, GMNI: JIS Juga Gusur Rumah Rakyat
Arjuna menilai JIS bukan hanya monumen kemegahan stadion sepakbola namun juga monumen penderitaan rakyat yang dikorbankan hanya demi popularitas.
GMNI Sesalkan Hoaks Terhadap Megawati Soekarnoputri
Wakil Sekretaris Jenderal DPP GMNI Fachri Hidayat menyesalkan beredarnya video yang menyerang putri Proklamator RI Megawati Soekarnoputri.
0
GMNI Raden Wijaya Surabaya Minta Pemerintahan Jokowi Kembali pada Etika Demokrasi
Kegiatan ini juga mengajak seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang Kota Surabaya untuk bersama-sama menghadiri acara deklarasi kebangsaan.