Jakarta, (4/5/2018) – Seluruh pemuda di Jawa Barat (Jabar) diminta untuk ikut ambil peran pada Pilkada serentak 2018. Ajakan terbuka ini disampaikan oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Disebutkan, meski tidak menjadi pelaku, setidaknya dalam pilkada di 16 kota/kabupaten dan satu provinsi itu pemuda dapat menjadi pengawas.
"Jadi semua pemuda Jawa Barat harus turut serta, jangan hanya menonton supaya dalam pilkada ini tidak ada kecurangan-kecurangan yang terjadi," kata Theo Cosner di Aula Wisma Sejahtera, Dago, Bandung, Rabu (2/5), di sela-sela Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar yang bertajuk "Partisipasi Pemilih Muda Dalam Pilkada".
Ketua Koordinator Wilayah 3 (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat) Pengurus Pusat GMKI itu menjelaskan, sosialisasi yang digagas Korwil 3 PP GMKI dan KPU Jabar merupakan bentuk kepedulian terhadap pemuda yang saat ini cenderung apatis.
Dengan sosialisasi, kata dia, itu bisa menjadi satu langkah mencerdaskan dan lebih aktif lagi berpartisipasi dalam mengawal proses demokrasi.
"Kita harus ajak mereka, punya inisiatif dan kepekaan terhadap politik. Satu suara itu penting untuk menentukan pemimpin lima tahun ke depan, salah pilih kita menderita, kalau tidak salah pilih sejahtera," jelas Theo.
Menurut Theo, pada 2030 mendatang Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi. Untuk itu, pemuda harus menjadi garda terdepan dalam pengawalan pilkada, karena jumlah usia produktifnya jauh lebih banyak.
Theo berharap, tipikal pemuda yang saat ini kurang baik dalam memfilter informasi bohong atau hoax harus segera diatasi.
“Terlebih pada momentum pilkada, pemuda harus lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi. Usai acara ini mereka mengerti, harus berpartisipasi dan menularkan ke teman-temannya yang anti politik," ujar Theo.
Dosen Komunikasi Politik Unikom, Adiyana Slamet dan Kasubag Program Data KPU Jabar, Sophia Kurniasari Purba turut hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut. (yps)