Yogyakarta - Gempa bumi mengguncang wilayah laut Jawa pada Selasa, 7 Juli 2020 sekitar pukul 05.45 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo 6,1 M.
Hamid, salah satu warga yang tinggal di Yogyakarta mengatakan dirinya merasakan getaran gempa tersebut. "Terasa gempa. Tipis-tipis tapi lama," kata Hamid, Selasa, 7 Juli 2020.
Kepala Stasiun Geofisika kelas I Yogyakarta, Agus Riyanto dalam keterangannya mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,77 LS dan 110,64 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 kilometer arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 539 kilometer.
Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta dan Mataram III MMI. "Terjadi gempabumi pada Selasa pagi. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," kata Agus Riyanto di Yogyakarta.
Getaran juga dirasakan di Denpasar, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Surabaya, Wonogiri dan Kebumen II-III MMI. Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat, Garut, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka, Pekalongan, Banyumas, wonosobo, Magelang, Purbalingga dan Gianyar II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," ucapnya.
Hingga pukul 06.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ujarnya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. []