Gerindra Dituding Incar Sejumlah Posisi Menteri Jokowi

Partai Gerindra dituding mengincar sejumlah posisi menteri di bidang yang berkaitan dengan perekonomian.
Partai Gerindra (Foto: Wikipedia).

Jakarta - Mantan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, menuding Partai Gerindra mengincar sejumlah posisi menteri di bidang perekonomian dalam kabinet Jokowi Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. 

Mulanya, Ferdinand menyebut saat ini ada pihak yang sedang mengincar beberapa kursi di kementerian yang berhubungan dengan perekonomian. Tanpa menyebut siapa pihak yang dimaksud.

"Ternyata MEREKA MEMINTA KURSI MENTERI BIDANG PEREKONOMIAN, Men Keuangan, Men BUMN, Menko Ekonomi, Men Perindustrian, Men Perdagangan. Alasannya harga2 akan turun dan rakyat sejahtera. Selamat berjuang mendapatkannya Mas..!!," kicau Ferdinand melalui akun Twitternya, @FerdinandHaean2, dikutip Tagar pada Sabtu, 6 Juli 2019.

Tudingan itu mengundang tanya beberapa warganet, terkait siapa pihak yang dimaksud oleh Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat itu. Namun pertanyaan seketika mendapat jawaban saat Ferdinand membalas cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade yang tengah memberi klarifikasi bahwa dirinya bukan pengkhianat.

"Semangat bro..!! Semoga Gerindra sukses minta menteri-menteri bidang ekonomi," ujar Ferdinand.

Tagar mencoba menghubungi Ferdinand untuk menanyakan lebih lanjut terkait maksud dari cuitannya, namun yang bersangkutan belum memberikan respons apapun hingga berita ini diterbitkan.

Tagar juga mencoba menghubungi beberapa petinggi Partai Gerindra, di antaranya kepada Wakil Ketua Umum Bidang Politik Dalam Negeri, Hubungan Antar Partai dan Pemerintahan Fadli Zon, Wakil Ketia Bidang Kajian Kebijakan Politik Ahmad Riza Patria, termasuk kepada Andre Rosiade, untuk memberikan tanggapan atas tudingan dari Ferdinand. Tapi lagi-lagi tidak mendapat respons.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong, mengatakan pihaknya membuka peluang kepada Partai Gerindra jika ingin masuk koalisi pendukung pemerintah.

Tawaran itu diungkap Usman usai putusan ditolaknya gugatan capres-cawapres kubu 02 dalam sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 oleh hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

Kendati membuka pintu kepada partai utama pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga itu untuk berkoalisi, Usman enggan mengomentari soal jatah kursi menteri untuk Gerindra pada Kabinet Indonesia Kerja (KIK) jilid kedua.

"Bukan mengajak, tapi membuka peluang kepada Gerindra untuk bergabung karena pada dasarnya tujuannya sama, ideologi [juga] sama-sama nasionalis rata-rata," ujar Usman Kansong kepada Tagar, Kamis malam 27 Juni 2019.

"Gerindra, PAN, Demokrat, itu terbuka kemungkinan. Itu harus melalui kedua belah pihak untuk berkoalisi. kalau nanti urusan kabinet, itu urusan prerogatifnya presiden," ujar dia.

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.