Gerak Cepat, Kemensos Tangani Korban Banjir di Luwu

Kementerian Sosial (Kemensos) dengan cepat dan tepat menangani korban banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Gerak Cepat, Kemensos Tangani Korban Banjir di Luwu. (Foto: Tagar/Dok Kemensos)

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) dengan cepat dan tepat menangani korban banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Langkah cepat yang dilakukan Kemensos antara lain mendirikan tenda-tenda pengungsian, menyalurkan berbagai bantuan logistik serta mendirikan dapur umum di empat titik yakni di kecamatan Suli, di Stadion Andi Djemma Belopa, di Desa Botta serta dapur umum di Kelurahan Bajo.

Banjir dan longsor di Kabupaten Luwu terjadi Jumat, 3 Mei 2024  dini hari sekitar pukul 01.15 menyebabkan 13 orang meninggal, sekitar 3.500 keluarga terdampak, dan lebih dari 210 orang mengungsi. 

Tak lama setelah terjadi bencana, tim dari Kementerian Sosial langsung ke lokasi untuk menangani korban termasuk mendirikan dapur umum

“Dapur umum pertama kami dirikan di Stadion Andi Djemma Belopa pada Jumat, 3 Mei 2024,” kata Yusri (46) anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang menjadi Ketua Tim Dapur Umum Belopa. 

Di titik ini tim melayani ribuan bungkus makanan setiap hari, dengan rata-rata 880 bungkus untuk sarapan dan masing-masing 2.000 bungkus untuk makan siang dan malam.

Yusri mengatakan, personel dapur umum terdiri dari anggota Tagana, Palang Merah Indonesia (PMI), Pramuka, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dibantu relawan dari masyarakat sekitar. 

Selain menyediakan makanan bagi para pengungsi, dapur umum ini juga memasok makanan bagi masyarakat yang masih terisolasi akibat banjir. Dapur umum lainnya memasok kebutuhan korban banjir yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Luwu.

Maimunah (42), seorang guru SMK dan juga warga Kelurahan Bajo, memutuskan untuk membuka rumahnya sebagai tempat mengungsi sementara. 

Saat ini sudah ada 157 keluarga dengan total 173 orang yang tinggal sementara di rumahnya serta tinggal di tenda Kemensos Kelurahan Bajo. 

"Alhamdulillah, bantuan tidak berhenti berdatangan. Kemensos bergerak cepat dalam menanggapi bencana di sini, gercep," ujarnya.

Selain mendirikan dapur umum, kebutuhan dasar para pengungsi terus disuplai oleh Kemensos, termasuk bahan makanan mentah, bumbu dapur dan peralatan masak untuk mendukung dapur umum. 

Kemensos juga memasok logistik berupa tenda gulung, kasur, makanan siap saji, selimut, kids ware, family kit yang didistribusikan ke beberapa titik pengungsian.

Berbagai bantuan juga dikirim ke korban bencana yang masih terisolasi. Selain itu bantuan juga dikirim ke korban bencana yang lokasinya tersebar di berbagai kecamatan yakni di Kecamatan Latimojong, Belopa, Belopa Utara, Larompong, Larompong Selatan, Suli, Suli Barat, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Ponrang Selatan, dan Kecamatan Bua Ponrang. []

Berita terkait
Layanan Terapi Sepenuh Hati Sentra Kartini dari Kemensos
Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung mengupayakan penanganan maksimal kepada penerima manfaat.
Instalasi Air dari Kemensos Kurangi Beban Pengeluaran Warga
Kemensos juga mentenagai pengolahan air dengan panel surya 4x400wp dengan kekuatan hingga 1.600 watt di NTT.
Cerita Anak Penerima PKH dari Kemensos, Sekarang Menjadi PPPK Guru
Lani Yuniarti merupakan anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) asal Kelurahan Banjarsar Provinsi Lampung.