Generasi Milenial Harus Lawan Radikalisme, Ujaran Kebencian, Hoaks

Generasi milenial harus lawan radikalisme, ujaran kebencian, hoaks. "Generasi muda harus bergerak, temukan strategi menjaga persatuan serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan,” ujar Guntur Romli.
Diskusi Publik yang diadakan Rumah Milenial pada Selasa, 28 Agustus 2018, di Restoran Riung Sunda, Cikini, Jakarta Pusat. (Foto: Dok GMKI)

Jakarta, (Tagar 29/8/2018) - "Generasi milenial sifatnya cuek sekali dengan keadaan sekitar. Padahal saat ini sedang marak dengan persoalan radikalisme, ujaran kebencian, dan hoaks. Ini yang harus dilawan oleh generasi milenial," cetus politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli.

Guntur Romli menyampaikan tersebut dalam kegiatan Diskusi Publik yang diadakan Rumah Milenial pada Selasa, 28 Agustus 2018, di Restoran Riung Sunda, Cikini, Jakarta Pusat.

Menurut Guntur Romli yang merupakan aktivis muda NU, generasi milenial memiliki tugas untuk menjaga kerukunan dan keberagaman di Indonesia.

"Generasi muda harus bergerak, temukan strategi menjaga persatuan serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Kita harus juga fokus terhadap isu-isu yang berkaitan dengan generasi milenial seperti pengangguran, lapangan kerja, dan hidup layak," ujarnya.

Penghargaan Kepada Para PembicaraAcara bertemakan 'Memaknai Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Generasi Milenial' ini dilanjutkan dengan foto bersama dan pembagian plakat penghargaan kepada para pembicara. (Foto: Dok GMKI)

Dalam diskusi yang sama, Ketua DPD KNPI Sulawesi Utara (Sulut) Jackson AW Kumaat mengatakan, generasi milenial saat ini dalam proses mencari jati diri sehingga memiliki semangat yang tinggi.

"Proses pencarian jati diri ini harus diisi dengan kegiatan positif seperti bermain musik, olahraga, dan aktivitas organisasi. Kegiatan positif akan menjauhkan generasi milenial dari narkoba, miras, dan radikalisme," ujarnya.

Jackson juga mengatakan, generasi milenial membutuhkan inspirasi positif dari tokoh dan aktivis muda.

"Menjadi tanggung jawab dari para aktivis untuk dapat menjadi figur yang menginspirasi bagi generasi milenial yang jumlahnya saat ini hampir 50% dari total penduduk Indonesia," tegasnya.

Sekretaris Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Alan Christian Singkali mengatakan, generasi milenial adalah orang-orang yang memiliki pemikiran milenial di zaman milenial.

"Tidak hanya anak muda, tetapi semua golongan harus mampu berpikir milenial," ujar alumni Universitas Hasanuddin ini.

Alan juga mengatakan, generasi muda sebagai inti generasi milenial adalah generasi yang tidak mudah menyerah.

"Ini terlihat dari perolehan emas Asian Games 2018, di mana target Indonesia hanya 12 emas, tetapi sekarang sudah mendapat 24 emas. Jadi, generasi muda Indonesia itu bisa melakukan hal yang lebih tinggi dan lebih besar dari yang diharapkan," pungkasnya.

Acara bertemakan 'Memaknai Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Generasi Milenial' ini dilanjutkan dengan foto bersama dan pembagian plakat penghargaan kepada para pembicara.

Hadir puluhan peserta dari berbagai kampus dan organisasi. Rumah Milenial secara rutin melaksanakan Diskusi Publik yang membahas isu-isu kekinian tentang generasi muda dan kebangsaan. []

Berita terkait