Gemuruh Letusan Gunung Lewotobi Guncang Pulau Solor dan Adonara

Letusan gunung berapi di Flores Timur mengguncang masyarakat
Gemuruh letusan terdengar. Sumber: Antara

Gemuruh letusan Gunung Lewotobi Laki-laki terdengar hingga ke Pulau Solor dan Adonara, menandai kembali erupsi besar yang terjadi mulai Kamis (20/3/2025) malam hingga Jumat (21/3) pagi. Warga yang berada dalam zona aman kembali diguncang oleh sinar api, ledakan besar, dan lontaran material. Herman Yosef Mboro dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki melaporkan bahwa letusan terjadi sebanyak enam kali, dengan lontaran lava pijar dan sinar api yang terlihat jelas dari pos pengamatan yang berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak gunung.

Selain abu vulkanik, ancaman lain dari letusan ini adalah aliran lava, lontaran batu pijar, dan awan panas. Zona bahaya diperluas hingga radius 8 kilometer dari puncak gunung untuk memastikan keselamatan warga. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tersebut. Letusan ini mirip dengan yang terjadi pada 3 November 2024, di mana sembilan orang tewas akibat hujaman batu pijar, sekitar 60 orang terluka, dan lebih dari 13.000 jiwa mengungsi ke sejumlah wilayah.

Kepala Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Paulus Tukan, menggambarkan gemuruh letusan yang sangat kuat, membuat masyarakat ketakutan. Desa Pululera berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Ketika erupsi besar pada 3 November 2024, lontaran material mencapai Pululera. Oleh karena itu, saat letusan terjadi kali ini, sejumlah warga berlarian ke hutan untuk menjauh dari gunung yang berada pada ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut.

Isabella Ina (33), warga Kecamatan Larantuka, Flores Timur, menuturkan bahwa gemuruh letusan terdengar hingga ke tempat tinggalnya yang berjarak sekitar 68 kilometer dari wilayah Lewotobi. "Banyak yang terbangun dari tidur. Sangat mengerikan," ucapnya. Robert Uran (40), warga Pulau Adonara di sebelah timur Pulau Flores, menyebutkan bahwa suara gemuruh juga terdengar sampai di Adonara dan Solor, dengan abu vulkanik yang menyebar hingga ke wilayah tersebut.

Hingga Jumat pagi, belum ada laporan mengenai korban dari letusan tersebut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur, Moat Aeng, belum bisa dihubungi. Dalam catatan sejarah, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali tercatat pada tahun 1861. Gunung ini memiliki kembaran bernama Gunung Lewotobi Perempuan yang berada pada ketinggian 1.708 meter di atas permukaan laut, dengan puncak kedua gunung terpisah jarak sekitar 2 kilometer.

Berita terkait
Gunung Berapi di Semenanjung Reykjanes Islandia Meletus Ketujuh Kalinya dalam Setahun
Gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia barat daya, meletus untuk ketujuh kalinya sejak Desember 2023