Gegara Jejak Digital Arief Poyuono Didepak dari Waketum Gerindra

Politisi Arief Poyuono disebut terdepak dari Waketum Gerindra karena jejak digitalnya berbeda dengan anggota partai lainnya.
Politisi Arief Poyuono disebut terdepak dari Waketum Gerindra karena jejak digitalnya berbeda dengan anggota partai lainnya.(foto: Twitter/@bumnbersatu).

Jakarta - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan Arief Poyuono tersingkir dari struktur kepengurusan DPP Partai Gerindra 2020-2025. 

"Jika Arief Poyuono benar benar tidak masuk dalam kepengurusan DPP Partai Gerindra, pasti ada penyebabnya. Kemungkinan yang menjadi faktor paling kuat, karena sikap Arief yang terkadang berbeda pandangan dengan pengurus Gerindra yang lain," kata Karyono saat dihubungi Tagar, Minggu, 20 September 2020.

Sikap politik Arief Poyuono yang berbeda dengan sejumlah elite Gerindra dapat ditelusuri dalam rekam jejak digital.

Karyono menilai sikap Arief yang cenderung pro pemerintah Joko Widodo atau Jokowi, dapat mematahkan agenda strategis sejumlah elite Gerindra.

Baca juga: Arief Poyuono Sebut Isu Jokowi PKI Dimunculkan Kadrun

"Sikap politik Arief Poyuono yang berbeda dengan sejumlah elite Gerindra dapat ditelusuri dalam rekam jejak digital. Sejumlah pernyataan Arief Poyuono yang terang-terangan mendukung Jokowi bisa jadi membuat gerah sejumlah elit Gerindra," ucap dia.

Sebelumnya, Poyuono belakangan menjadi sorotan publik, karena namanya tidak lagi masuk dalam susunan struktur kepengurusan DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.

Arief Puyouno resmi terhempas setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memutuskan tidak lagi memberi jabatan wakil ketua umum kepadanya dalam struktural partai berlogo kepala burung garuda itu.

Baca juga: Arief Poyuono Terhempas dari Waketum Gerindra karena Kadrun?

Pengumuman ini langsung disampaikan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani tadi malam, Sabtu, 19 September 2020. Muzani mengatakan, susunan baru telah disahkan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly terkait dengan Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra. Diketahui, keputusan itu terdapat Surat Keputusan Nomor N.MH-18.HH.11.01/2020.

Berdasarkan struktur kepengurusan sebelumnya, Arief Poyuono menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan.

Nama Arief Poyuono disebut-sebut terlempar dari daftar Waketum Gerindra karena sosok ini terbilang berani dalam menyampaikan sikap. Arief kerap melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menimbulkan banyak pertentangan di internal Gerindra.

Seperti pada Agustus 2017 lalu, Arief pernah menyamakan PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) karena menurutnya partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu antikritik.

Kemudian, Arief Poyuono sempat melontarkan pendapat isu Presiden Jokowi PKI dicuatkan oleh kadrun alias kadal gurun. []

Berita terkait
Isu Kadrun, Andre Rosiade Geram Atas Sikap Arief Poyuono
Isu PKI kadrun Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade geram melihat sikap dan tindakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono rendahkan partai
Arief Poyuono Siap Jelaskan PKI dan Kadrun ke Prabowo
Meski Arief Poyuono enggan menghadiri mahkamah partai, ia siap menjelaskan pernyataanya soal PKI dan kadrun kepada bosnya, Prabowo Subianto.
Waketum Gerindra, Ponakan Prabowo Gusur Arief Poyuono?
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (keponakan Prabowo) menjadi Waketum Gerindra. Dia menggusur Arief Poyuono?
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.