Washington, (Tagar 3/8/2017) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson mengaku konflik dengan Presiden Donald Trump, menyangkut persenjataan nuklir Teheran. Pengakuan itu disampaikan Tillerson, seperti dilansir Sputnik, Rabu (2/8). Beberapa media di Washington menilai ada kekacauan komunikasi antarpejabat di Gedung Putih.
Menurut Tillerson, ada perbedaan tajam antara dirinya dengan Trump terutama soal penjatuhan sanksi AS kepada Rusia, Iran, Korea Utara dan Venezuela. Tillerson menambahkan sanksi itu, katanya, akan mengganggu pelaksanaan kesepakatan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), terutama soal kesepakatan nuklir. Namun, Trump tidak sepakat dengan pendapat Tillerson.
Tillerson sudah menjelaskan kepada Trump bahwa JCPOA akan memberikan banyak keuntungan bagi negara yang terkena sanksi. Dia menambahkan, kesepakatan itu bisa membuat AS dan sekutunya terbatas dalam memantau nuklir negara yang terkena sanksi.
Sejumlah media di AS, melaporkan, dalam waktu dekat ini, kemungkinan besar Tillerson akan mengundurkan diri dari Departemen Luar Negeri AS, lantaran frustrasi dengan sikap Trump. (wwn/ Sputnik)