Gaya Kampanye Ramlan dan Syahrizal di Rumah Warga

Pasangan Calon Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dan Calon Wakil Wali Kota Syahrizal Dt Palang Gagah menggelar kampanye tatap muka.
Pasangan Calon Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dan Calon Wakil Wali Kota Syahrizal menggelar kampanye tatap muka di rumah warga. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Bukittinggi — Pasangan Calon Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dan Calon Wakil Wali Kota Syahrizal Dt Palang Gagah menggelar kampanye tatap muka di salah satu rumah warga di Kecamatan Guguk Panjang, Selasa, 7 Oktober 2020.  Ramlan dan Syahrizal mendapat pengawalan pihak kepolisian.

“Lumpuh ekonomi sifatnya dunia, tidak hanya di Bukittinggi. Sekitar 32 ribu orang, saya rumahkan. Semua ditutup. Kami sudah berikan bantuan. Tahap pertama diberikan Rp 62 ribu perorang, tahap kedua dan ketiga kami bantu per KK. Apa yang kami makan itu pula kami berikan,” kata Ramlan memegang pengeras suara di hadapan ibu-ibu dan undangan yang datang.

Ramlan Nurmatias mengaku tidak mendambakan fasilitas jika terpilih kembali sebagai Wali Kota.

Ramlan pun kemudian memaparkan sejumlah pembangunan yang sudah dibuatnya selama periode 2015-2020. Selain Pasar Atas yang dibangun dengan dana APBN bernilai Rp 300 miliar, Ramlan mengaku telah banyak yang diperbuatnya. Termasuk, RSUD yang hampir tuntas.

“Di bidang pelayanan pemerintah, kami bangun Mall. Semua nanti akan ada disitu. Mengurus Paspor tidak perlu lagi jauh-jauh. Urus sertifikat tanah, SKCK dan lain-lain ada semua,” paparnya.

RasyaRamlan Nurmatias memaparkan visi misi menjadi Calon Wali Kota Bukittinggi. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

“Konternya kami buat dengan desain kafe. Desember ini akan selesai. 1.000 orang bisa dilayani dalam sehari di situ. Itulah konsep kami dalam melayani. Itu kami bangun dengan biaya Rp 24 miliar,” imbuhnya.

Ramlan juga menyesalkan tudingan miring segelintir orang tentang megahnya rumah dinas yang ia bangun. Ia menegaskan dirinya dan kelurga tidak pernah tidur di rumah dinas itu walaupun semalam.

“Di sana kalau mau bertamu prosedurnya ketat, lapor satpam, pakai KTP dan lain-lain. Saya lebih suka tidur di rumah sendiri. Sampai jam 12 malam, saya bisa layani masyarakat, tidak ada jarak. Warga tidak segan,” katanya lagi.

Ramlan yang kembali maju dari jalur independen itu mengaku tidak mendambakan fasilitas jika terpilih kembali sebagai Wali Kota.

“Tidak fasilitas yang saya cari. Hanya ingin melayani. Itu (rumah dinas) dibangun agar tamu-tamu penting, seperti menteri atau tamu luar negeri bisa dijamu di situ. Tidak perlu lagi habiskan dana daerah untuk terus-terusan menyewa hotel,” jelasnya.

Baginya, siapa yang akan memenangkan Pilkada 2020 sudah tercatat dalam takdir ilahi. Karena itu dia tidak ingin mengumbar banyak janji kepada konstituennya.

“Tuhan sudah menentukan siapa pemimpin. Kita hanya berusaha. Jangan korbankan daerah untuk kepentingan sesaat. Karena itu, janji harus sesuai kemampuan, tidak perlu macam-macam apalagi aneh-aneh,” katanya.

Sementara itu, di penghujung acara menjelang Maghrib, Syahrizal yang dipersilakan mengambil mikropon. Ia lalu menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai kepala dinas di bawah kepemimpinan Ramlan di periode pertama.

Baca juga: Info Pitih Masuk Pilkada 2020, Honor KPPS Rp 950 Ribu Sehari

“Saya ingat pernah perjuangkan agar ada blok ruko Pasar Atas yang diperuntukkan bagi ninik mamak. Tapi ternyata tidak boleh. Hanya untuk pedagang yang menjadi korban kebakaran saja. Begitulah Pak Ramlan ini tidak memihak dan selalu bekerja sesuai aturan,” katanya.

Ramlan dan Syahrizal meminta doa dan dukungan agar bisa terpilih kembali melanjutkan pembangunan Kota Bukittinggi. 

“Jangan coblos surat suara dua kali, apalagi tiga. Suara bapak-ibu nanti dinyatakan tidak sah. Cukup cobloslah satu,” tutur Syahrizal menutup kampanye mereka.[]

Berita terkait
Pemko Bukittinggi Bantah Cawako Petahana Pakai Mobil Dinas
Pemerintah Kota Bukittinggi membantah calon wali kota petahana masih menggunakan mobil dinas kepala daerah.
Khasiat Remdesivir Obati Corona di RSAM Bukittinggi, Teruji?
Dokter Spesialis Paru di RSAM Bukittinggi telah pernah menggunakan khasiat obat Remdesivir untuk menangani pasien corona. Apakah Remdesivir teruji?
Gagal Bunuh Diri, Lompat Jurang 140 Meter Buruh Agam Selamat
Buruh di Kabupaten Agam mencoba bunuh diri namun gagal. Setelah melompat ke jurang sedalam 140 meter, pria itu selamat di Ngarai Kaluang.