Gara-gara BLT, Warga Pessel Rusak Kantor Wali Nagari

Puluhan warga di Pesisir Selatan merusak kantor wali nagari karena tidak terakomodir mendapatkan bantuan tunai langsung (BLT) Covid-19.
Kondisi kantor Nagari Tanah Bakali, Kecamatan Air Pura, Pesisir Selatan saat dirusak warga. (Foto: Tagar/Istimewa)

Pesisir Selatan - Masalah bantuan sosial Covid-19 di Pesisir Selatan (Pessel) kembali berujung anarkis. Kali ini, puluhan warga Nagari Tanah Bakali, Kecamatan Air Pura merusak kantor wali nagari, Jumat, 15 April 2020.

Kami sudah terima laporannya, dan kita koordinasi dengan kecamatan untuk menengahi.

Warga kesal karena hingga kini bantuan langsung tunai (BLT) dampak Covid-19 masih belum dicairkan. Dari video yang dibagikan akun Facebook PutryiAzhua di grup Facebook Kabar Pesisir Selatan, warga terlihat beramai-ramai mendatangi kantor wali nagari.

Saat mereka datang, kantor dalam posisi terkunci dan dilindungi teralis berwarna hitam. Tampak seorang pria tengah berusaha membuka teralis pengaman itu, namun upaya itu tak membuahkan hasil.

Kemudian datang seorang perempuan paruh baya. Ia pun berupaya membuka gembok pengaman teralis dengan sebuah batu. Beberapa kali terdengar suara seseorang dengan menggunakan bahasa daerah.

"Panggang ling (bakar aja lagi)," ucapnya. Selain itu juga disela dengan ucapan lain dari suara yang berbeda. Menurutnya, dari pada susah-susah membuka pintu kantor wali nagari, lebih baik masuk lewat kaca.

"Cermin ne pecah ha, selesai mah (kaca ini aja pecahin, selesai itu)," usul warga di video itu.

Tak berapa lama, warga tiba-tiba saja sudah berada di dalam ruangan kantor wali nagari. Beberapa ruangan tampak berantakan. Kertas kerja bertebaran ke mana-mana. Sesekali terdengar suara bantingan.

Sejumlah meja dan kursi kerja tampak berantakkan. Tak beraturan. Beberapa di antara kusti itu tergeletak begitu saja dilantai, seperti habis dibanting. Satu unit rak buku terlihat jatuh, menimpa sebuah meja kerja.

Di penghujung video berdurasi 55 detik itu, di bagian luar kantor juga terlihat sejumlah pot bunga yang sudah tergolek. Tanah dan bunga di dalam pot warna hitam itu berserakan di teras kantor.

Camat Air Pura Mukhtar membenarkan kejadian itu. Menurutnya, aksi demonstrasi dilakukan warga yang tidak terdaftar dalam penerima manfaat BLT. "Ya, benar. Kejadiannya sekitar pukul 08.00 WIB," katanya.

Aksi demonstrasi warga itu tidak berbeda jauh dengan yang telah terjadi di bebeapa nagari lainnya di Pessel yang dipicu tidak meratanya pendataan. Mereka kesal dan tidak terkendali karena tidak terakomodir sebagai penerima BLT.

Namun, saat ini ia menegaskan kondisi sudah kembali normal. Peristiwa tersebut kini telah diproses di tingkat kecamatan. Sedangkan pembagian BLT ditangguhkan untuk sementara. Pihak kecamatan dan nagari bakal melakukan musyawarah dengan melibatkan unsur tokoh adat dan pemuka agama.

"Kini sudah kondusif. Selanjutnya kita lakukan musyawarah dengan pihak para demonstran, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mencari solusinya," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Wendi, mengatakan aksi tak hanya terjadi di Nagari Tanah Bakali, namun juga di Nagari Indera Pura Tengah, Kecamatan Pancung Soal. Namun, di Indera Pura tengah tidak sampai terjadi pengrusakan.

"Kami sudah terima laporannya, dan kita koordinasi dengan kecamatan untuk menengahi," tuturnya. []

Berita terkait
Cabut Laporan, Wali Nagari dan Warga di Pessel Damai
Aksi demonstrasi warga ke Polsek Sutera, Pesisir Selatan berujung damai.
Dilaporkan Wali Nagari, Warga Pessel Protes Polisi
Ratusan warga Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan menggelar aksi protes ke Polsek Sutera.
Pertama, Warga Positif Covid-19 di Pessel Meninggal
Seorang warga Pesisir Selatan positif Covid-19 meninggal dunia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.