Semarang - Kepolisian Surakarta telah menangkap dua terduga pelaku penyerangan acara doa midodareni di Pasar Kliwon, Solo. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung pengusutan dan proses hukum terhadap pelaku penyerangan tersebut.
Ganjar sangat menyayangkan aksi main hakim sendiri di acara yang digelar keluarga Habib Umar Asegaf tersebut. Terlebih di momentum Agustus, di mana perayaan HUT RI ke-75 bisa menjadi waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dan persatuan anak bangsa.
"Kami sayangkan. Kenapa di bulan Agustus, di mana kita ber-Bhineka Tunggal Ika, butuh persatuan, ada yang melakukan itu. Kalau ada yang tidak benar itu koordinasi dengan kami. Kami sangat menyayangkan," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Senin, 10 Agustus 2020.
Siapa yang kemudian merusak atau melanggar regulasi-regulasi ini sudah tidak usah ragu, ditindak saja.
Ganjar mengaku usai mendapat informasi penyerangan itu, langsung berkoordinasi dengan Kepala Polda (Kapolda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi, intelijen, dan jajaran aparat penegak hukum di Solo.
"Semoga siapa pun yang luka segera sembuh dan kami sudah koordinasi dengan penegak hukum, Kapolda sendiri juga sudah menyampaikan kepada saya tahapan-tahapan yang sedang dilakukan. Saya dukung penuh untuk penegakan hukum itu," kata dia
Penyerangan diduga dilakukan oleh kelompok laskar di Solo di acara midodareni yang digelar di rumah almarhum Segaf bin Jufri di Jalan Cempaka nomor 81, Kampung Mertodranan RT 1 RW 1, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Sabtu malam, 8 Agustus 2020. Tiga orang terluka akibat kejadian itu.
Baca juga:
- Ganjar Temukan Bangkai Babi Dibuang di Bengawan Solo
- MUI dan Penyimpangan Islam Radikal Terorisme
- Tips Gus Miftah untuk Hindari Radikalisme dan Terorisme
Ganjar membenarkan kejadian tersebut bukan yang pertama di Surakarta. Karenanya Ganjar meminta aparat penegak hukum untuk tidak ragu melakukan tindakan tegas siapapun yang melanggar aturan, apalagi sampai menimbulkan korban luka.
"Siapa yang kemudian merusak atau melanggar regulasi-regulasi ini sudah tidak usah ragu, ditindak saja. Kita butuh baik kok negeri ini. Kita butuh baik maka pembinaan kami lakukan. Ketika kemudian kesepakatan dulu baik-baik, mau melakukan, dan seterusnya tetapi faktanya tidak, ya sudah ditindak saja di pelakunya. Tidak usah ragu-ragu soal ini," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Polresta Surakarta telah meringkus dua terduga pelaku penyerangan acara jelang pernikahan anak Habib Umar Asegaf. Dua pelaku, BD dan HD, hingga saat ini masih diperiksa intensif di Mapolresta Surakarta. Polisi masih memburu pelaku lain. []