Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke Yogyakarta untuk mencoba kecanggihan alat pendeteksi Covid-19 yang bernama GeNose C19. Tak tanggung-tanggung, Ganjar langsung memesan 100 unit karya Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
"Keren ini. Tak butuh waktu lama hanya hitungan menit saya sudah bisa melihat hasilnya," kata Ganjar usai mencoba GeNose yang terletak di UGM Science Technopark di jalan Raya Purwomartani, Karangmojo, Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, Selasa, 5 Januari 2021.
Ganjar mengungkapkan soal kehebatan alat pendeteksi virus menular yang sudah lama hidup sejak 2019 silam. Caranya, ia hanya menghembuskan nafas dan dimasukkan ke kantong plastik khusus yang disiapkan.
Kemudian plastik dimasukkan ke alat GeNose yang terkoneksi dengan laptop. Dan dalam hitungan waktu tiga menit saja, hasilnya sudah keluar. Ganjar dinyatakan negatif. Rencananya, ratusan unit GeNose tersebut akan dimiliki Jawa Tengah.
Keren ini. Tak butuh waktu lama hanya hitungan menit saya sudah bisa melihat hasilnya.
"Yang bisa saya bawa pulang hanya 35 alat, karena izin edarnya baru keluar jadi barang yang tersedia masih sedikit," ucap dia.
Gubernur Jawa Tengah ini menganggap, alat GeNose sangat efektif untuk meningkatkan upaya tracing Covid-19 jika dibandingkan dengan tes lainnya, misalnya PCR. Tidak ribet dan kerja alat sangat cepat.
"Dengan alat ini masyarakat tidak perlu kesakitan lagi karena harus diswab, cukup nyembul saja sudah keluar hasilnya apakah positif apa negatif," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar pun mengusulkan agar Indonesia menerapkan GeNose C19 sebagai alat uji resmi Covid-19. Hal ini guna membantu para tenaga medis mendeteksi penyebaran virus corona lebih cepat.
"Misalnya pada proses tracing akan semakin cepat. Lebih cepatkan justru lebih baik," kata Ganjar.
Untuk diketahui, harga alat GeNose yakni Rp 62 juta. Satu alat bisa digunakan untuk mengetes 100.000 orang maka kalkulasinya jauh lebih murah dibanding alat tes Covid-19 lainnya.
"Kalaupun masyarakat harus bayar sendiri untuk tes ini, kisarannya kantongnya Rp 15 ribu dan biaya tambahan lainnya total hanya Rp 25 ribu sangat terjangkau," ucapnya.
"Tapi kalau dibiayai negara, ini jauh lebih murah. Bandingkan dengan PCR tes yang harganya bisa Rp 900.000 per tes," lanjut Ganjar.
Sementara itu, Ketua Tim GeNose C-19, Prof Kuwat Triyana membeberkan, alat GeNose bekerja untuk mendeteksi senyawa organik bernama Volatile Organic Compound (VOC) hasil proses metabolik virus Covid-19 di dalam tubuh melalui hembusan nafas.
Menurut Kuwat, GeNose sudah dilakukan berkali-kali pengujian dengan ribuan orang yang berbeda. Setelah pengujian itu, otak mesin tersebut telah dikunci untuk mendeteksi senyawa yang berbahaya khususnya Covid-19. Sehingga tingkat akurasinya bisa mencapai 85 sampai 97 persen. []