Jakarta - Konferensi Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Sumba Tengah telah selesai diselenggarakan pada Minggu, 27 September 2020.
Kegiatan ini menghasilkan rumusan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh GAMKI Kabupaten Sumba Tengah periode 2020-2023. Dalam Konfercab tersebut telah terpilih kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang GAMKI Sumba Tengah periode 2020-2023.
Potensi ini harus dikembangkan oleh pemuda melalui komunitas ekonomi kreatif agar tetap lestari, tapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat
Ferdi Umbu P. G. Moni selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini telah berjalan dengan lancar sejak tanggal 26-27 September 2020.
"Kami bersyukur kegiatan Konfercab ke-II GAMKI Kabupaten Sumba Tengah yang dirangkai dengan Diskusi Publik tentang Ekonomi Kreatif berbasis Budaya dan Kearifan Lokal telah berlangsung dengan baik," kata Ferdi melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Rabu, 30 September 2020.
"Kami berterima kasih kepada para pihak yang telah mendukung kegiatan ini, yaitu Dewan Pimpinan Pusat GAMKI, Senior GMKI-GAMKI di Sumba Tengah, Ibu Ratu Wulla Anggota DPR RI, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Gereja Kristen Sumba yang ada di Sumba Tengah, Bapak Pendeta David Umbu Dingu, Ibu Raisa Lestari dari Kemenparekraf Kepala Divisi Pemasaran Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Bang Herman Umbu Billy Korwil NTT Indonesian City Creative Network, serta semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini," tambah Ferdi.
Konferensi Cabang ke-II GAMKI Sumba Tengah telah menghasilkan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang periode 2020-2023 yang diketuai oleh Hendrik H. Mambabu dan didampingi Sekretaris Ferdi Umbu P. G. Moni. Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat.
Dalam sambutannya Sahat menyampaikan bahwa DPP GAMKI menyambut baik pelaksanaan Konferensi Cabang Ke-II GAMKI Sumba Tengah.
"GAMKI Kabupaten Sumba Tengah bersama cabang GAMKI lainnya di Pulau Sumba harus dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi Sumba termasuk dalam 62 daerah tertinggal yang ditetapkan dalam Perpres No.63 Tahun 2020," kata Sahat yang juga merupakan mantan Ketua Umum PP GMKI ini.
Sahat menyampaikan, topik kegiatan diskusi publik 'Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal' sangat relevan dengan kondisi masyarakat yang ada di Pulau Sumba.
- Baca juga: GAMKI Imbau Deklarasi KAMI Tak Memecah Belah Rakyat
- Baca juga: GAMKI ke Jokowi: Selesaikan Pelanggaran HAM di Tanah Papua
"Pulau Sumba identik dengan masyarakat yang masih menjaga budaya dan kearifan lokalnya. Potensi ini harus dikembangkan oleh pemuda melalui komunitas ekonomi kreatif agar tetap lestari, tapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. GAMKI siap bekerjasama serta membantu Pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat untuk mengembangkan komunitas ini," ucap Sahat.[]