Gairahkan Agrowisata Jatiluwih, Mentan SYL Dorong Mina Padi

Kementan, Kepala Subak dan DPR RI sepakat mengembangkan potensi Jatiluwih melalui tumpangsari Padi-ikan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto:Tagar/Kementan)

Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, I Made Urip dan jajaran Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) mengunjungi keindahan persawahan agrowisata terasiring Jatiluwih yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali.

Kita telah sepakat dengan kepala Subak, Komisi IV DPR RI, pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi Jatiluwih ini melalui tumpangsari padi-ikan, namanya mina padi dan budidaya ikan bioflok.

Jatiluwih, terkenal sebagai salah satu daerah di Bali yang memiliki sawah terasiring terbesar dan penghasil beras berkualitas tinggi dan kini sebagai objek agrowisata kelas dunia. Menurut Mentan SYL, sawah terasiring Jatiluwih sangat indah dan menghasilkan beras khusus berkualitas tinggi yang tidak dimiliki daerah lain.

Tetapi, potensi ini akan lebih memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya tarik wisata yang lebih tinggi jika dikembangkan atau dikelola dengan konsep mina padi dan budaya bertani yang ada.

"Kita telah sepakat dengan kepala Subak, Komisi IV DPR RI, pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi Jatiluwih ini melalui tumpangsari padi-ikan, namanya mina padi dan budidaya ikan bioflok. Pola mina padi adalah pola klasik tapi memelihara alam dan budaya yang bagus dan pariwisata semakin menarik," sebut Mentan SYL, Jumat, 11 Desember 2020.

Untuk memelihara sumberdaya alam yang dimiliki Jatiluwih, menurut Mentan SYL, intervensi yang dilakukan pun tidak hanya pengembangan mina padi tapi juga dengan pengembangan ternak dan penanaman komoditas buah-buahan dan perkebunan seperti kelapa. Selain itu, yang lebih penting juga adalah tidak boleh ada alih fungsi lahan sehingga Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia semakin terjaga.

"Artinya rakyat tidak hanya dapat dari pertanian dan khususnya padi, tapi juga nilai dari pariwisatanya. Saya berharap Jatiluwih ini menjadi landmark yang paling kuat kedepannya. Nilai budaya kita harus jaga dan tidak boleh ada alih fungsi lahan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, I Made Urip, mengapresiasi upaya Kementan dalam melakukan pengembangan Jatiluwih sehingga memiliki nilai tambah yang lebih dalam meningkatkan produksi pangan dan wisata. Pengembangan mina-padi merupakan upaya yang tepat karena sudah berhasil dikembangkan di daerah Sleman.

"Kami akan selalu memberikan dukungan untuk pertanian. Mina padi mudah-mudahan bisa menjadi contoh pembudidayaan yang dikolaborasikan dengan wisata," tegasnya.

Baca Juga:

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, sistem budidaya mina padi merupakan implementasi pola integrated farming atau pengelolaan pertanian terpadu. Ini merupakan salah satu langkah nyata Kementan menyiapkan dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era pandemi covid 19 dan ketersediaan pangan ke depannya.

"Kementan sangat serius mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bantuan bibit dan sarana produksinya lainya. Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional dan di Jatiluwih tentu meningkatkan gairah di sektor pariwisatanya," tegasnya.[]

Berita terkait
Mentan SYL: Perputaran Uang Pasar Ternak Tallunglipu Besar
Mentan SYL mengatakan, perputaran uang di pasar Ternak Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, sangat besar.
Mentan SYL: 11 Bahan Pokok Dasar Terkendali Penuh di 2020
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, 11 bahan pokok dasar sudah dalam kendali penuh di tahun 2020.
Mentan SYL Ingin Genjot Produksi Kedelai di Polewali Mandar
Mentan Syahrul Yasin Limpo melaksanakan panen komoditas kedelai di Desa Bumiayu Polewali Mandar dan ingin menggenjot produksi komoditas tersebut.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.