Fraksi PDIP Sepakat Kebijakan Arah Fiskal 2023 Pemerintah

Pemerintah sedang merancang arah kebijakan fiskal pada APBN 2023 yang mengarah pada reformasi struktural, konsolidasi fiskal dan reformasi fisikal.
Fraksi PDIP Sepakat Kebijakan Arah Fiskal 2023 Pemerintah. (Foto: Tagar/DPR RI)

TAGAR.id, Jakarta - Pemerintah sedang merancang arah kebijakan fiskal pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN) 2023 yang mengarah pada reformasi struktural, konsolidasi fiskal, dan reformasi fiskal. 

Maka, kebijakan ini harus diiringi dengan program pemerintah yang nyata. Terukur dari sisi kualitas dan kebermanfaatannya bagi rakyat Indonesia jadi tolak ukur keberhasilan Pemerintah Indonesia. Sehingga, berbagai bidang vital di Indonesia harus memiliki rencana sekaligus eksekusi yang matang.


Fraksi PDI-Perjuangan berpandangan bahwa reformasi struktural yang akan dilaksanakan tersebut perlu disertai juga dengan program pemerintah yang nyata.


Pernyataan ini disampaikan oleh Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI yang diwakili oleh Anggota DPR RI Dede Indra Permana dalam Rapat Paripurna DPR dengan agenda pandangan fraksi-fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2023, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022. Rapat Paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani.

“Fraksi PDI-Perjuangan berpandangan bahwa reformasi struktural yang akan dilaksanakan tersebut perlu disertai juga dengan program pemerintah yang nyata, terukur kemajuannya, berkualitas, dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” tutur Dede, saat membacakan pandangan fraksi di hadapan Rapat Paripurna.

Lebih lanjut Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, Fraksi PDI-Perjuangan menilai ada 7 bidang vital yang harus dipersiapkan demi terwujudnya reformasi struktural, konsolidasi fiskal, dan reformasi fiskal. 

Di antaranya, bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang perlindungan sosial, bidang pembangunan infrastruktur, bidang reformasi birokrasi, bidang revitalisasi industri, dan bidang ekonomi hijau.

Selain itu, dirinya meminta pemerintah turut memperkuat pelaksanaan reformasi fiskal dan konsolidasi fiskal dengan beberapa upaya yang perlu dilakukan. 

Seperti, mengoptimalisasi penerimaan pajak melalui implementasi NIK (Nomor Induk Kependudukan) sebagai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dengan menggunakan teknologi terkini; memperkuat kebijakan dan layanan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).

Lalu, lanjut Dede, mempertajam alokasi program prioritas nasional, mengefisiensi program non prioritas nasional; memprioritaskan penyelesaian Program Strategis Nasional yang berjalan. 

Pembangunan IKN dengan memperhatikan rencana induk beserta mengoptimalkan ruang fiskal yang tersedia. Poin-poin tersebut perlu dipahami oleh masing-masing kementerian dan lembaga di Indonesia, supaya terhindar pemborosan APBN.

Dengan beberapa catatan lainnya, dirinya mengatakan bahwa PDI-Perjuangan menyetujui pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2023 dengan tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.” Dede berharap pemulihan kegiatan perekonomian nasional segera pulih dan terkendali, ke depannya. []

Berita terkait
Nasib PDIP Apabila Tidak Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Jika PDIP melawan banyak survei yang menempatkan Ganjar Pranowo di papan atas elektabilitas, ini nasib yang bakal diterimanya di Pilpres 2024.
2014 Menang, 2019 Menang, 2024 PDIP Ingin Menang Lagi
Kalau kami menang, eksekutif legislatif kompak, kami bisa melakukan banyak hal untuk rakyat - Puan Maharani bertekad 2024 PDIP menang lagi.
PDIP Solo Tak Mempersoalkan Gibran Ikut Pilgub Jateng
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo tak mempersoalkan jika Wali Kota Gibran Rakabuming Raka ikut Pilgub Jateng.