FPRB Bantul akan Dilatih Pemakaman Jenazah Corona

BPBD DIY akan melatih FRRB yang sudah terbentuk di 75 desa tentang cara penyemprotan disinfektan dan pemakaman jenazah pasien corona.
Anggota Polri saat simulasi proses pemulasaran jenazah menggunakan protokol Covid-19 di mapolda DIY (Foto: Dok Humas Polda DIY/Tagar/Evi Nur Afiah).

Bantul – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul memperdayakan masyarakat tiap-tiap desa. Khususnya adalah warga yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRRB) untuk melakukan kegiatan pencegahan seperti penyemprotan disinfektan dan pemakaman jenazah pasien corona

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 di Bantul. Anggota FPRB akan dilatih serius terkait dengan cara penyemprotan disinfektan yang benar dengan menggunakan obat standar yang aman terhadap lingkungan.

"FRRB sudah terbentuk di 75 desa yang ada di Bantul, maka itu akan dilatih cara pemakaian disinfektan dan pemakaman jenazah," katanya ketika dihubungi pada Sabtu 1 Agustus 2020.

"Pandemi coronavirus ini kan merupakan bencana non-alam, jadi merupakan tugas bersama, sehingga kami melatih dan memberdayakan masyarakat desa untuk menanggulangi penyebaran," kata Dwi.

FRRB sudah terbentuk di 75 desa yang ada di Bantul, maka itu akan dilatih cara pemakaian disinfektan dan pemakaman jenazah.

Menurutnya tujuan pemberdayaan ini agar masyarakat tidak terlalu bersikap secara berlebihan dalam menghadapi Covid-19. Karena akhir-akhir ini kerap muncul stigma buruk

Terlebih, saat ini Kabupaten Bantul sudah memberlakukan peraturan Bupati (perbup) nomor 79 tentang adaptasi kebiasaan baru. Sebab itu sudah saatnya mulai hidup bersama-sama berdampingan dengan coronavirus. Tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

"Kan masih sering ditemui kalau ada warga yang positif selalu dijauhi oleh tetangganya dan tindakan ini adalah salah, seharusnya saling membantu agar pandemi ini segera berakhir, lalu stigma buruk harus dihilangkan," kata Dwi.

Baca Juga:

Sementara itu, kasus peningkatan pasien positif di Bantul semakin masif, hari ini Minggu 2 Agustus Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul melaporkan bahwa ada dua penambahan positif yang berasal dari Kecamatan Pandak 1 pasien lalu satunya berasal dari Kecamatan Kasihan.

“Hari ini laporannya seperti itu, ada dua penambahan pasien positif yang berasal dari Pandak dan Kasihan, sedangkan untuk pasien sembuh ada empat orang,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa atau akrab disapa Oki, Minggu, 2 Agustus 2020.

Sedangkan untuk pantauan sebaran Covid-19 tiap Kecamatan di Bantul sebagai berikut, Sedayu 0, Kasihan 14, Sewon 15, Banguntapan 17, Piyungan 7, Pleret 2, Pajangan 4, Dlingo 1, Imogiri 9, Jetis 6, Bantul 4, Pandak 6, Bambanglipuro 6, Pundong 2, Srandakan 4, Sanden 5, Kretek 0. []

Berita terkait
Aktifkan RS Lapangan Khusus OTG Corona di Yogyakarta
Pasien corona di Yogyakarta meningkat tajam. Persediaan rawat inap di RS Rujukan menipis. Perlu mengaktifkan RS lapangan khusus OTG corona.
Rapid Test Murah di Dua Stasiun Daop 6 Yogyakarta
Dua stasiun di Daop 6 Yogyakarta membuka layanan rapid test murah, hanya Rp 85 ribu. Dua stasiun tersebut Stasiun Tugu Yogyakarta dan Solo Balapan.
Sehari Tambah 67 Pasien Corona di Yogyakarta
Provinsi DIY ada penambahan 67 kasus positif corona dalam sehari, 1 Agustus 2020. Tambahan ini merupakan rekor DIY sejak pandemi.
0
Yang Sedang Viral: Tentang ACT atau Aksi Cepat Tanggap, Pengelola Dana Masyarakat
Sebuah lembaga pengelola dana masyarakat, nama lembaganya ACT atau Aksi Cepat Tanggap, mendadak viral dan diselidiki polsi. Ada apa. Apa itu ACT.