Jakarta, (Tagar 18/9/2018) - Polemik antara Roy Suryo sebagai mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pemuda dan Olahraga era kepemimpinan Imam Nahrawi, terkait 3.226 unit barang milik negara yang diduga diambil Roy Suryo sesuai audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bergulir sejak 17 Juni 2016.
Kemenpora sudah tiga kali melayangkan surat pada Roy Suryo agar mengembalikan barang-barang yang diambilnya tersebut. Namun, Roy Suryo menyebut apa yang disampaikan Kemenpora itu sebagai fitnah untuk menjatuhkan martabatnya di tahun politik.
Roy Suryo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga periode 15 Januari 2013 - 20 Oktober 2014.
Pada Jumat (14/9) aktivis tergabung dalam Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) melakukan unjuk rasa di depan kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat.
M Saidi koordinator aksi unjuk rasa tersebut mengatakan apa yang dilakukan Roy Suryo adalah contoh yang tidak bagus bagi masyarakat.
Berikut foto-foto unjuk rasa tersebut.
Berita terkait: Tak Fiktif, Kemenpora Siapkan Bukti Aset Negara yang Diambil Roy Suryo
Pada hari itu juga, Jumat (14/9) Roy Suryo menyatakan dirinya sudah nonaktif dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
"Ya saya dua hari lalu, tepatnya hari Rabu (12/9) saya memang telah membuat Surat Pernyataan berisi tiga poin utama, salah satunya yang terpenting adalah agar dapat non-aktif sementara dari posisi Waketum DPP PD," kata Roy Suryo dihubungi di Jakarta.
Roy mengatakan permohonan itu diajukannya untuk fokus dalam kasus antara dirinya dengan Kemenpora.
Senin siang (17/9) Tigor Sumatupang pengacara Roy Suryo mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia bermaksud meminta daftar barang milik negara yang belum dikembalikan kliennya.
"Saya ke Kemenpora untuk konfirmasi alat bukti untuk mediasi yang belum diberikan kepada kami agar mediasi segera berjalan," katanya. []