Film We Bare Bears: The Movie Bawa Pesan Anti Rasial

Film We Bare Bears: The Movie yang dirilis pada 30 Juni 2020 besok akan mengangkat pesan anti rasial.
Poster film We Bare Bears: The Movie. (Foto: Instagram/webarebears.official)

Jakarta - Kisah tiga tokoh dalam serial animasi We Bare Bears bakal segera berakhir dalam waktu dekat. Daniel Chong selaku kreator tokoh tersebut mengatakan bahwa perjalanan cerita Grizzly, Panda, dan Ice Bear akan selesai lewat sebuah film bertajuk We Bare Bears: The Movie yang dirilis pada 30 Juni 2020 besok melalui layanan streaming video on-demand.

Laman Datebook melaporkan, berakhirnya serial animasi yang rilis sejak 2014 ini dipicu karena Daniel Chong telah keluar dari Cartoon Network untuk mengerjakan proyek lain yang tidak disebutkan namanya.

Daniel mengatakan, pembuatan film We Bare Bears: The Movie merupakan salah satu bentuk penyampaian pesan dan pengingat mengenai masih adanya tindakan diskriminasi rasial.

Banyaknya laporan yang menyebutkan informasi mengkhawatirkan tentang meningkatnya kekerasan dan rasisme anti-Asia karena pandemi, menjadi pengingat tajam tentang perasaan yang memicu ide awal Daniel Chong menulis cerita dalam film ini.

Film We Bare Bears: The MoviePoster film We Bare Bears: The Movie. (Foto: Instagram/webarebears.official)

Terlebih, film We Bare Bears: The Movie dirilis di tengah gerakan nasional yang dipicu oleh kematian George Floyd, seorang warga sipil kulit hitam lain yang dibunuh oleh polisi dan menyebabkan gelombang protes di seluruh dunia.

"Film ini bagi kami adalah ekspresi dari reaksi terhadap itu dan berharap bahwa kami dapat belajar untuk saling memahami sedikit lebih baik," kata Daniel Chong dalam keterangannya, dikutip Tagar pada Senin, 29 Juni 2020.

Meski demikian, Daniel melihat pelajaran yang menggantung di latar belakang cerita tersebut sebagai hal yang penting untuk sebuah program yang dapat menjadi formatif bagi pemirsa mudanya.

"Saya harap itu membuat mereka berpikir untuk membela orang yang mungkin tidak terlihat seperti mereka atau diperlakukan berbeda dari mereka. Saya harap ini memberdayakan anak-anak untuk merasa seperti mereka dapat melakukan sesuatu," kata dia.

Pesan itu, kata Chong, tidak boleh kontroversial, dan yang paling penting, tujuan utamanya juga untuk memberikan pemirsa pesan informatif dengan sepotong sukacita dan kelegaan.

"Jika sesuatu beresonansi dengan mereka tentang pesan dan bagaimana ceritanya dalam hubungannya dengan keberadaan bersama dan toleransi, itu bagus. Itulah mengapa kami ingin membuat film ini," kata Chong.

Baca juga: Disney Umumkan Jadwal Baru Penayangan Film Mulan

"Tapi lebih dari itu, aku hanya berharap orang-orang tertawa," ujar dia. []

Berita terkait
Perjalanan Karier Wayne Rooney Siap Dijadikan Film
Rumah produksi Lorton Entertainment berencana untuk mengangkat kisah kehidupan dan karier Wayne Rooney ke dalam sebuah film dokumenter.
Film Train to Busan 2: Peninsula Tayang 15 Juli 2020
Rumah produksi Next Entertainment World dan Well Go USA Entertainment merilis tanggal resmi peluncuran film Train to Busan 2: Peninsula.
Sinopsis Film 365 Days, Kisah Cinta Erotis Bos Mafia
Film 365 Days bercerita mengenai kisah percintaan antara seorang pria mafia dengan wanita karir pebisnis di Polandia.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.