Jakarta - Film Kemarin, menjadi salah satu film Indonesia yang berani tampil di masa pandemi. Film dokumenter drama yang tayang mulai 3 Desember 2020 ini merupakan persembahan dari Mahakarya Pictures.
Ditayangkan di bioskop, film ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Indonesia. Dilansir dari cuitan Bicara Box Office di Twitternya, film ini sudah berhasil memberikan sesuatu yang menggembirakan.
Baru sehari tayang sudah 10.000 penonton! MasyaAllah respons luar biasa dari masyarakat dari film KEMARIN ini, Alhamdulillah
"Bioskop belum semua buka, kapasitas dibatasi. Toh kinerja KEMARIN sangat menggembirakan. Tahun 2017, kondisi normal, Banda: The Lost Forgotten Trail mencetak OW 14.145 penonton. KEMARIN mampu mencetak OW 10.500+ penonton. Ini bagus sekali. Selamat!" twitt-nya, dikutip, Rabu, 9 Desember 2020.
Film ini berdasarkan kisah nyata atas kesaksian keluarga yang ditinggal oleh personel band Seventeen akibat tsunami Tanjung Lesung, 2018 silam.
Cindri Wahyuni, istri dari mendiang Bani Seventeen, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah menonton film ini.
"Baru sehari tayang sudah 10.000 penonton! MasyaAllah respons luar biasa dari masyarakat dari film KEMARIN ini, Alhamdulillah. Terima kasih yang sudah nonton, nonton lagi juga gak papa loh jangan bosan. Yuuk foto dengan tiket kalian atau foto di depan studio dengan latar film kemarin, tag mami, nanti ada kejutan buat kalian dari mami, untuk 5 orang pemenang," kata Cindri Wahyuni dalam Instagram miliknya @cindriwhy.
"Boleh di stories atau di feeds, ig kalian jangan di gembok ya Ajak saudara, sahabat, tetangga nonton film nya, InshaAllah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yg ditetapkan nonton nya aman ya. Selain pakai masker dan bawa handsanitizer, Jangan lupa bawa stok tissue yang banyak," ucapnya menambahkan.
Film Kemarin mulai tayang pada 3 Desember 2020. Film ini berkisah tentang perjalanan awal Band Seventeen hingga harus terpisah dengan tragedi yang tidak pernah disangka sebelumnya. Seluruh personil dan kru bahkan keluarga terhempas bencana alam, tsunami.
Akibat kejadian itu, beberapa personil Seventeen harus kehilangan nyawanya. Mereka adalah Bani (bassist), Herman (gitaris), Andi (drummer), Oki (road manager), Ujang (kru), dan Dylan Sahara istri dari Ifan Seventeen.
- Baca juga: Pretty Little Liars, Film Original VIU Raih Penghargaan di AACA 2020
- Baca juga: Perjalanan Band Seventeen di Film Dokumenter Kemarin
Pembuatan film ini sudah direncanakan sebelum tsunami menerjang. Film ini bertujuan untuk persembahan 20 tahun perjalanan Seventeen pada 2019.[] (Magang/Nanda Alifah)