Filipina dan China Kembali Bersitegang di Laut China Selatan

Rintangan sepanjang 300 meter itu menghalangi sebanyak 50 kapal Filipina memasuki laguna di Gosong Scarborough
Kapal China terlihat memasang rintangan terapung di Gosong Scarborough (Foto: dw.com/id - PHILIPPINE COAST GUARD/REUTERS)

TAGAR.id - Filipina akan memindahkan rintangan terapung yang dipasang China di Gosong Scarborough, setelah sebelumnya China mengusir kapal Filipina dari wilayah yang diperebutkan kedua negara di Laut China Selatan.

Rintangan sepanjang 300 meter itu menghalangi sebanyak 50 kapal Filipina memasuki laguna di Gosong Scarborough dan dianggap "ilegal dan tidak berlegitimasi." Peranti terapung itu dipasang pasukan penjaga pantai China pada Jumat (22/9), ketika kapal-kapal nelayan Filipina akan berlabuh di laguna.

"Kami mengecam pemasangan rintangan terapung oleh China," kata penasehat keamanan nasional Filipina, Eduardo Ano. "Pemasangan itu melanggar hak penangkapan ikan oleh nelayan tradisonal Filipina," tukasnya.

klaim China di Laut China SelatanLetak geografis Gosong Scarborough di Laut China Selatan (Sumber: bbc.com)

Ano mengklaim, pemerintah di Manila "akan mengambil semua langkah untuk memindahkan rintangan dan melindungi hak nelayan-nelayan kami di area ini."

Insiden tersebut menandai eskalasi teranyar dalam konflik teritorial diLaut China Selatan. Wilayah yang kaya mineral dan menampung jalur dagang paling gemuk di dunia itu diklaim oleh China sebagai wilayah kedaulatannya. Klaim oleh Beijing melanggar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) milik Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.

Kerumitan itu menempatkan Laut China Selatan, dan juga Taiwan, di jantung konflik geopolitik antara AS dan China. Washington berdalih ingin menegakkan doktrin kebebasan bernavigasi dan menolak klaim teritorial sepihak oleh China. Sebaliknya Beijing menuding keterlibatan AS sebagai intervensi asing di kawasan.

Rintangan terapung yang dipasang China menghalangi nelayan Filipina mengakses laguna yang kaya ikan di Gosong Scarborough, kata juru bicara pasukan penjaga pantai Filipina, Jay Tarriela. "Langkah China tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan kami," imbuhnya.

kapal china pasang ringtangan di Gosong ScarboroughKapal China terlihat memasang rintangan di Gosong Scarborough (Foto: dw.com/id - Ted Akljibe/AFP)

Eskalasi via patroli kapal

Kapal milik Biro Perikanan dan Sumber Daya Akuatik Filipina termasuk yang diusir empat kapal penjaga pantai China, bersama 54 kapal nelayan lain. Mereka dikabari via radio telah melanggar wilayah teritorial China dan hukum internasional. "Kapal Biro Perikanan Filipina sebaliknya bersikeras sedang melakukan patroli rutin di wilayah kedaulatannya sendiri", kata Tarriela.

Sikap pemerintah Manila bersandar pada Zona Ekonomi Ekslusif yang membentang sejauh 370 kilometer dari bibir pantai dan mencakup Gosong Scarborough. Di sana, Filipina memiliki hak ekslusif untuk mencari ikan atau menambang sumber daya mineral.

"Hak tersebut dicanangkan pada Konvensi Hukum Laut PBB pada tahun 1982," kata Ano lebih lanjut. China pada 2013 silam menolak berpartisipasi pada mediasi Pengadilan Arbitrase Internasional yang digagas Filipina, setahun setelah insiden yang berujung pada China menduduki Gosong Scarborough. Beijing pun menolak mengakui keputusan pengadilan pada 2016 yang menguatkan klaim teritorial Manila.

Sejak itu, kapal penjaga pantai China rutin melakukan patroli dan memblokir kapal logistik Filipina untuk menyuplai pos militer di Gosong Thomas Kedua yang terletak berdekatan. Insiden tersebut nyaris menyebabkan tubrukan kapal dan sebabnya dikecam pemerintah di Manila.

Filipina didukung penuh oleh Amerika Serikat yang mengklaim berkewajiban membantu sekutu tertuanya di Asia. Jaminan itu berlaku jika personil atau kapal dan pesawat milik angkatan bersenjata Filipina diserang, termasuk di Laut China Selatan. [rzn/as (ap,rtr)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Filipina Kecam Tindakan Agresif Kapal China di Laut China Selatan
Kapal China diduga mengganggu misi pasokan lainnya ke pos militer terpencil di Laut China Selatan yang disengketakan