FDA Amerika Setuju Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19

FDA AS setuju suntikan ketiga vaksin Covid-19 untuk sebagian orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah
Seorang nakes tengah mempersiapkan suntikan vaksinasi Covid-19 Pfizer di Museum Sejarah Alam Amerika di New York, 22 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA - Food and Drug Administration) Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengizinkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 untuk sebagian orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 12 Agustus 2021 jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 37.063.058 dengan 635.277 kematian. Dengan jumlah kasus dan kematian ini menempatkan AS di puncak pandemi Covid-19 dunia.

Berbagai saluran berita mengatakan FDA kemungkinan akan menyetujui suntikan ketiga vaksin dua dosis Pfizer atau Moderna sesegera Kamis, 12 Agustus 2021. Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) AS akan bertemu Jumat untuk membahas pemberian suntikan vaksin Covid-19 untuk sebagian orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.

Para ilmuwan telah memperdebatkan apakah akan menawarkan dosis ekstra vaksin Covid-19 kepada orang-orang tertentu yang mengalami gangguan kekebalan, seperti penerima transplantasi organ atau pasien kanker. Sebuah studi baru-baru ini oleh Universitas Johns Hopkins mendapati bahwa banyak pasien transplantasi memiliki sedikit atau tidak memiliki perlindungan antibodi setelah menerima dua dosis penuh vaksin itu, tetapi suntikan ketiga meningkatkan perlindungan antibodi mereka.

Antara 3 juta sampai 9 juta orang Amerika memiliki sistem kekebalan yang melemah, baik karena penyakit atau karena obat yang mereka minum.

Dalam perkembangan terkait, CDC merekomendasikan agar semua perempuan hamil menerima vaksin Covid-19. Badan tersebut mengeluarkan saran pada hari Rabu setelah merilis data yang menunjukkan bahwa perempuan tidak menghadapi peningkatan risiko keguguran setelah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Dr Rochelle Walensky, kepala CDC, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa “tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi karena kita menghadapi varian delta yang sangat menular dan begitu banyaknya pengidap Covid-19 di antara orang hamil yang tidak divaksinasi.” Hanya 23% perempuan hamil di AS telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Covid-19 (lt/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Militer Amerika Akan Diwajibkan Vaksinasi Covid-19
Militer Amerika Serikat (AS) akan meminta anggotanya untuk divaksin Covid-19 pada pertengahan September 2021
Ratusan Universitas di Amerika Wajibkan Mahasiswa Vaksinasi Covid-19
Ratusan universitas di AS mulai wajibkan mahasiswa vaksinasi Covid-19 sebelum mereka memulai kuliah di semester musim gugur tahun ini
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.