Fantastis, Denda Arema FC Capai Rp 1.175 Miliar

Arema FC dijatuhi denda sangat besar oleh Komisi Disiplin PSSI selama mengarungi Liga 1 2019. Denda yang dijatuhkan mencapai Rp 1.175 miliar.
Suporter Arema FC meyalakan cerawat dan bom asap di pertandingan Arema FC melawan Bali United di Shopee Liga 1 2029 di Stadion Kanjuruhan, Malang, 16 Desember 2019. Insiden itu mengakibatkan Arema FC didenda Komisi Disiplin PSSI. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Arema FC dijatuhi denda yang tidak sedikit oleh Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) selama mengarungi kompetisi Liga 1 2019.  Total denda yang harus dibayar tim berjuluk Singo Edan itu kurang lebih Rp 1.175 miliar. 

Arema FC mendapat denda dari sembilan laga di Liga 1 2019. Total denda dari 10 pertandingan itu sebesar Rp 1.020 miliar dan dua laga pada penyisihan Piala Presiden 2019 Grup E sebesar Rp 150 juta.

Dengan demikian denda Arema FC di Liga 1 2019 ini mengalami kenaikan lebih dari 100 persen dibandingkan Liga 1 2018. Di musim itu, denda yang diterima Arema hanya Rp 560 juta. 

Kami belum mengawali kompetisi tetapi sudah terkena sanksi. Ini sangat merugikan tim

Denda terakhir yang dijatuhkan oleh Komdis yaitu di laga melawan Bali United, 16 Desember 2019. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Arema FC didenda karena perilaku buruk Aremania, suporter tim. Akibatnya, Arema FC didenda sebesar Rp 200 juta. 

Denda diberikan karena suporter Arema FC terbukti melakukan penyalaan cerawat (flare) pada tribun utara. Tak hanya itu, mereka juga melakukan pelemparan cerawat ke lapangan. 

Selain menyalakan cerawat, suporter Arema FC turun dari tribun timur ke lapangan. Akibatnya pertandingan terpaksa berhenti selama 4 (empat) menit. 

Media Officer Arema FC, Sudarmaji mengatakan sanksi yang diperoleh Singo Edan bisa menjadi pelajaran berharga. Klub berharap tidak terulang kembali saat mengarungi Liga 1 2020.

"Kami belum mengawali kompetisi tetapi sudah terkena sanksi. Ini sangat merugikan tim. Makanya, jadikan ini momentum dengan nihil pelanggaran regulasi di kompetisi 2020," tutur Sudarmadji di Malang, Kamis 9 Januari 2020.

Di sisi lain, Sudarmaji menyampaikan pihak manajemen siap menerima kritik dan masukan. Salah satunya dengan musyawarah bersama semua pihak yang terlibat.

"Tentunya agar hal yang merugikan klub ini tidak terulang di kompetisi 2020," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun Tagar, total sanksi denda Arema FC tahun 2019 yang menyentuh Rp 1,2 Miliar itu berasal dari pelanggaran di sembilan pertandingan yang dijalaninya.

Sementara, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengakui denda yang diterima klub tidak lepas dari panpel pertandingan selama Liga 1 musim 2019. Artinya, salah satu penyebabnya yaitu kurang ketatnya pengawasan dari petugas di sejumlah sektor.

Akibatnya, masih ada suporter yang menyalakan cerawat bom asap maupun petasan. Bahkan sampai adanya lemparan botol atau benda-benda keras yang berbahaya ke dalam lapangan.

"Tentu ini akan ada evaluasi dengan adanya denda yang sangat merugikan klub ini. Tapi, kami berharap hal seperti ini menjadi yang terakhir kalinya dan tidak terulang lagi," ujarnya. 

Pelanggaran dan Denda Arema FC dari Komdis PSSI

Arema FC vs Persela Lamongan (9 Maret 2019) 

Pertandingan di Piala Presiden, Arema FC didenda Rp 75 juta karena adanya pelemparan botol dan penyalaan cerawat oleh Aremania.

Arema FC Vs Barito Putera (4 Maret 2019) 

Arema FC didenda Rp 75 juta karena pelemparan botol dan ada penonton yang masuk lapangan di pertandingan Piala Presiden.

PSS Sleman vs Arema FC (15 Mei 2019)

Suporter masuk lapangan, ricuh antar suporter dan lemparan botol. Arema FC didenda Rp 75 juta di laga pembukaan Liga 1.

Arema FC vs Persela Lamongan (27 Mei 2019)

Insiden pelemparan botol ke lapangan saat pertandingan masih berjalan. Arema FC didenda Rp 50 juta 

Arema FC vs PS TIRA Persikabo (29 Juni 2019)

Oknum Aremania masuk lapangan sehingga Arema dijatuhi denda Rp 150 

Arema FC vs Persib Bandung (30 Juli 2019)

Arema FC didenda Rp 75 juta karena Aremania menyalakan cerawat pertandingan.

Arema FC vs Persebaya Surabaya (15 Agustus 2019)

Arema FC didenda Rp 150 juta karena suporter menyalakan cerawat dan melemparkan botol.

Arema FC vs Borneo FC (15 September 2019)

Arema FC didenda sebesar Rp 75 juta karena pelemparan botol Aremania ke lapangan saat pertandingan masih berjalan.

Arema FC vs Madura United (8 November 2019)

Arema FC didenda Rp 50 juta.

Arema FC vs Persija Jakarta (23 November 2019)

Arema FC didenda Rp 150 juta 

Arema FC vs PSIS Semarang (31 November 2019)

Denda sebesar Rp 45 juta harus dibayar karena ulah suporter yang melemparkan botol ke lapangan 

Arema FC vs Bali United (16 Desember 2019) 

Suporter Arema FC menyalakan cerawat dan melemparkannya ke lapangan. Arema FC didenda Rp 200 juta. []

Berita terkait
Arema FC Bangkit Saat Kompetisi Akan Berakhir
Arema FC bangkit mengalahkan Bali United 3-2 di Shopee Liga 1 2019, Senin 16 Desember 2019. Arema FC bangkit saat liga menyisakan satu laga lagi.
Gagal Menang, Arema FC Catat Rekor Buruk
Arema FC memetik tak memuaskan saat ditahan Kalteng Putra 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu 1 Desember 2019. Ini rekor buruk Arema FC.
Arema FC Vs Persija, Optimistis Tanpa Pemain Pilar
Arema FC kehilangan sebagian pemain pilar saat menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 2019, Sabtu 23 November 2019.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.