Fakta-fakta Menarik Planet Saturnus

Planet Saturnus memiliki keistimewaan dalam susunan tata surya. Planet bercincin ini menempati posisi keenam pada lintasan orbit.
Planet Saturnus (Foto: pixabay)

Jakarta - Planet Saturnus memiliki keistimewaan tersendiri dalam susunan tata surya. Saturnus punya cincin yang mengelilinginya ini adalah planet terbesar setelah Jupiter. Saturnus menempati posisi keenam pada lintasan orbit.

Setelah Jupiter, kini giliran planet Saturnus yang menampakkan diri tanpa perlu bantuan teleskop. Planet yang terkenal dengan cincinnya itu berada pada posisi terdekat dengan bumi sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.  

Kini, giliran planet Saturnus yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop. Puncak fenomena alam yang langka tersebut terjadi pada Selasa malam (9/7/2019). Fenomena tersebut terjadi lantaran planet Saturnus berada di satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari. Posisi tersebut kemudian disebut dengan Oposisi Saturnus.

Oposisi planet Saturnus membuat ini tampak bersinar sangat terang dibanding malam-malam sebelumnya saat dilihat dari Bumi. Meski tidak dalam posisi terbaik, fenomena melihat langsung planet Saturnus masih bisa disaksikan hingga akhir bulan Juli ini. Sayangnya, cincin Saturnus hanya dapat dilihat jika menggunakan teleskop.

Planet Saturnus berada di atas cakrawala sepanjang malam dimulai dengan terbit dari tenggara bersamaan dengan terbenamnya matahari hingga menghilang di barat daya saat menjelang dini hari. Terlepas dari fenomena alam tersebut, ada baiknya untuk mengetahui fakta menarik tentang planet Saturnus.

Zaman dahulu ada mitos bahwa Saturnus adalah planet pembawa sial. Karena planet satu ini terlihat suram dari planet lainnya seperti Venus, Mars dan Jupiter. Saturnus hanya memiliki kecerahan yang hampir sama dengan kecerahan Merkurius.

Namun yang lebih menarik adalah Saturnus dianggap memeiliki sifat Dewa Penguasa Waktu yang menggambarkan orang tua, yang bergerak lambat, tenang, meredup tetapi bijaksana.

Setelah para ilmuwan melakukan penelitian dengan mengamati Saturnus dengan teleskop, cincin Saturnus telihat nyata sehingga mendapat julukan sebagai Permata Surya. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui.

Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi sejauh ini diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Cincin ini terentang dari 6.630 kilometer - 120.700 kilometer di atas atmosfer Saturnus.

Seperti planet lainnya, Saturnus juga memiliki satelit yang berputar mengelilinginya. Ada 62 satelit dan 53 satelit belum diberi nama. Dari semua satelit yang paling terkenal adalah Titan yang merupakan satelit terbesar yang dimiliki Saturnus, bahkan satelit terbesar kedua di Tata Surya yang berdiameter 5.150 kilometer, lebih besar jika dibandingkan dengan satelit merkurius.

Titan juga memiliki kondisi geologi yang sama dengan bumi. Hal ini karena titan memiliki daratan, pengunungan, lautan, sungai, danau, atmosfer tebal, cuaca, hujan dan lain-lain. Laut di Titan berbentuk cairan, tapi cairan ini bukan berupa air merupakan metana dan hidrokarbon.

Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar disekitar khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil), di mana diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda sebesar 9 persen. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus adalah satu-satunya planet di tata surya yang massa jenisnya lebih sedikit daripada air.

Saturnus terdiri dari beberapa penyusun yaitu, hidrogen sebanyak 96 persen, helium sebanyak 0,4 persen, ammonia sebanyak 0,1 persen, deuterium sebanyak 0,01 persen dan 0,49 persen  lainnya tersusun oleh zat lain. 

Unsur yang menyusun Saturnus sama dengan unsur yang menyusun bintang muda, sehingga massanya diperbesar 4000 kali. Hal ini menyebabkan saturnus akan berubah menjadi bintang yang berspektrum warna pada kelas F. Warnanya adalah kuning keputih putihan.

Lintasan orbit planet Saturnus terletak lebih jauh dari orbit planet Jupiter. Sebagai akibatnya pergerakan planet ini berjalan lebih lambat, cahaya lebih redup dan warna lebih kuning. Padahal Saturnus memiliki laju rotasi yang cepat, sama seperti Jupiter. Planet ini berotasi sekitar 10 jam sehingga Saturnus menjadi rata, paling rata di antara semua planet anggota Tata Surya.

Jarak antara Matahari dan Saturnus lebih dari 1,4 milyar kilometer, 9 kali jarak anatara Bumi dan Matahari. Periode orbit saturnus adalah 29,46 tahun. Saturnus memiliki periode rotasi 10 jam 40 menit 24 detik waktu bumi. Saturnus tidak merotasi dalam rata-rata yang  konstan. Periode rotasinya tergantung dengan kecepatan rotasi gelombang radio yang dikeluarkannya.

Eksplorasi yang telah dilakukan berkaitan dengan orbit Saturnus adalah eksplorasi yang menggunakan pesawat luar angkasa Cassini-Huygen. Dalam eksplorasinya pesawat Cassini Huygen menemukan bahwa emisi radio melambat dan periode rotasi Saturnus meningkat. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari lambatnya gelombang radio tersebut. Hal ini berarti jika cepat lambatnya gelombang radio berbanding terbalik dengan kala rotasi saturnus.

Penglihatan terbaik untuk mengamati Saturnus adalah berada atau dekat dengan oposisi konfigurasi planet ketika planet tersebut berada dalam elongasi 180 derajat. Karena hal ini maka muncul berlawanan terhadap matahari.

Oposisi planet Saturnus adalah setiap 378 hari sekali dengan penampakan planet yang terlihat terang. Saturnus juga akan tampak lebih cerah jika cincinnya miring sehingga mereka terlihat jelas.

Misalnya, oposisi pada tanggal 17 Desember 2002, di mana pada saat itu Saturnus muncul paling terang karena orientasi yang menguntungkan dari cincin relative terhadap bumi meskipun pada 2003 Saturnus lebih dekat dengan bumi. 

Begitu juga yang akan terjadi malam ini yang akan mulai bisa diamati di ufuk timur setelah Matahari tenggelam atau sekitar pukul 18.30 WIB. Planet Saturnus akan berada di titik tertingginya pada 23.55 WIB dan tenggelam di ufuk barat pada 05.26 WIB.

Baca juga:

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.