Fakta Unik Sudirman Said dan An, Siswi yang Dikeluarkan Sepihak SMAN 1 Semarang

Banyak kesamaan dari dua sosok yang cukup menjadi perhatian publik Semarang dan Jawa Tengah ini.
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said bertemu dengan An, siswi yang dikeluarkan sepihak oleh SMAN 1 Semarang, di kediaman An di Pedurungan, Kota Semarang, Sabtu (4/2) malam. Dalam perbincangan tersebut terungkap fakta unik diantara keduanya. (agus)

Semarang, (Tagar 4/3/2018) – Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said bertemu An, salah satu pelajar SMAN 1 Kota Semarang yang dikeluarkan sepihak oleh sekolah, Sabtu (3/3) tadi malam. Keduanya bertemu di kediaman An di Selomulyo Mukti Barat III No 177, Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Dalam tatap muka itu terungkap fakta cukup unik di antara Sudirman Said dengan siswi kelas XII tersebut. Banyak kesamaan dari dua sosok yang cukup menjadi perhatian publik Semarang dan Jawa Tengah ini.

Apa saja itu :

1.       Sama-sama lahir di 16 April

Pak Dirman, sapaan akrab Sudirman Said, dengan An, keduanya ternyata sama-sama lahir di tanggal 16 April. Hanya saja, Pak Dirman lebih dulu lahir pada tahun 1963. Sedangkan An menyusul selang 38 tahun kemudian atau lahir di tahun 2001.

2.       Sama-sama sekolah di SMAN 1

Pak Dirman dan An, ternyata juga pernah sama-sama mengenyam di sekolah dengan identitas sama, yakni ‘Satu’. Pak Dirman di masa remajanya menumpuh pendidikan di SMAN 1 Brebes. Sedangkan An, meski baru saja diputuskankan sepihak harus hengkang dari SMAN 1 Semarang namun namanya belum tercoret dari daftar siswa sekolah tersebut.

3.       Sama-sama aktifis OSIS

Semasa duduk di bangku sekolah menengah di SMAN 1 Brebes, Pak Dirman adalah salah satu pentolan OSIS di sekolahnya. Di kegiatan organisasi itu lah, Pak Dirman mulai mengenal dan belajar banyak soal dunia keorganisasian. Pun demikian dengan An, yang menjabat Kasubsie Satgas Anti Narkoba OSIS SMAN 1 Semarang periode 2016-2017.

4.       Sama-sama mengalami kenyataan pahit saat SMA

Sudirman Said menyatakan dirinya pernah mengalami kenyataan pahit semasa menempuh pendidikan di jenjang SMA. Kala itu, Sudirman muda nyaris dikeluarkan sekolah. Alasannya pun sepele, karena dianggap tak mampu membayar SPP dan uang gedung. Kondisi ekonomi keluarga yang limbung paskameninggalnya sang ayah membuat Sudirman Said tak mampu membayar kewajiban tersebut. Namun nasibnya lebih beruntung lantaran dibantu oleh salah satu gurunya sehingga Sudirman muda bisa merampungkan pendidikan SMA-nya.

Sementara An, saat ini juga harus menghadapi kenyataan pahit, disanksi sepihak sekolah. Gadis yang juga atlet voli sekolah tersebut dikeluarkan karena tuduhan melakukan kekerasan saat Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).

Kesamaan fakta yang terungkap dalam percakapan ringan antara Pak Dirman dan An ini lah yang kemudian membuat suasana pertemuan malam itu menjadi cair. Bahkan mencuat candaan dari awak media yang mengusulkan agar perayaan ulang tahun Pak Dirman dan An dibarengkan di satu tempat.

Adanya sejumlah kesamaan nasib diantara mereka, membuat Pak Dirman spontan memberikan motivasi hidup kepada An.

"Kesulitan adalah jalan menuju keunggulan. Nikmati kesulitan itu, jangan jadi beban karena beban hanya akan menjadikan kita menderita. Anggap saja kesulitan sebagai sarana belajar, insyaallah akan makin tanggung, makin solid sebagai pribadi," kata dia.

Sedangkan An mengaku tak menyangka jika pada semalam Pak Dirman akan bertandang ke rumahnya.

"Benar kaget, benar-benar tak menyangka jika beliau ke sini. Sebelumnya tak ada kabar apapun," ucapnya sumringah. An pun mengaku lebih bersemangat setelah mendapat suntikan motivasi dari Pak Dirman. "Semoga saya bisa melalui ujian ini dan meniru jejak sukses beliau," tukas dia. (ags)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu