Jakarta – Planet Merkurius dapat kita amati dari bumi pada 29 November 2021. Fenomena yang disebut Konjungsi superior ini terjadi ketika Merkurius, Matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus, dengan posisi Merkurius membelakangi Matahari.
Merkurius adalah plantet berbatu, sama seperti Venus, Bumi, dan Mars. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan tidak pula memiliki bulan dan cincin.
Planet Merkurius adalah planet paling kecil di tata surya, ukurannya hanya sedikit lebih besar dari bulan. Meski terletak paling dekat dengan Matahari, Merkurius bukan planet terpanas di tata surya.
Dilansir dari Space, berikut adalah fakta menarik tentang planet Merkurius.
Memiliki hari yang lebih panjang dari tahunnya
Satu hari di Merkurius setara dengan 175,97 hari di Bumi. Ini jauh lebih lama dari Merkurius mengelilingi Matahari atau berrevolusi. Setahun di Merkurius setara 88 hari di Bumi. Merkurius mengelilingi matahari dengan kecepatan 180.000 kilometer per jam.
Rentang suhu yang jauh
Suhu di permukaan Merkurius Suhu di permukaan Merkurius bisa mencapai 450 derajat Celcius. Namun, pada malam hari di Merkurius, suhunya bisa turun hingga minus 170 derajat Celcius. Perbedaan suhu minimal dan maksimal ini adalah yang terbesar di tata surya, yaitu sekitar 600 derajat Celcius. Rentang suhu yang jauh ini disebabkan karena Merkurius tidak memliki atmosfer sehingga tidak ada yang menahan suhu panas agar tetap di permukaan.
Planet Merkurius terus mengecil
Planet Merkurius terdiri dari selapis lempeng planet yang berada di atas inti planet. Inti planet Merkurius terdiri dari besi. Jika besi ini suhunya menurun dan memadat, maka akan menyebabkan planet semakin mengecil.
Memiliki medan magnet aktif
Merkurius memiliki medan magnet aktif terutama di belahan planet sebelah utara. Medan magnet ini memang hanya 1% dibandingkan medan magnet di Bumi. Namun ini sudah cukup untuk menarik beberapa partikel dari matahari dan membentuk angin tornado panas pada permukaan Merkurius.
Atmosfer di Merkurius sangat tipis
Manusia tidak akan bisa bernafas di Planet Merkurius karena atmosfernya yang sangat tipis dan disebut dengan eksosfer. Pada atmosfernya terkandung 42% oksigen, kemudian terdapat pula sodium, hidrogen, helium, potasium, dan kerbon dioksida.
Matahari terbit beberapa kali dalam sehari
Bentuk Planet Merkurius tidaklah bulat, namun lonjong seperti bentuk telur. Ini menyebabkan perputarannya tidak rata. Dalam sehari, matahari di Merkurius bisa tampak terbit dan tenggelam beberapa kali. []
Baca Juga
- Apa Itu Hujan Meteor? Bagaimana Ini Bisa Terjadi?
- Rangkaian Fenomena Langit di Bulan November 2021
- Penampakan Kubah Aneh di Antartika, Apakah Ini Markas Alien?
- 14 Fenomena Langit 2021 yang Tak Boleh Dilewatkan