Jakarta - Fahri Hamzah mendukung langkah Presiden Jokowi membangun istana kepresidenan di Papua, mencerminkan visi revolusi mental dan poros maritim.
"Papua sangat penting sekali ada kehadiran fisik. Jadi dengan dibukanya istana di Papua, itu kehadiran simbolik yang baik dan bagus sekali," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, diberitakan dari Antara, Selasa, 10 September 2019.
Papua sangat penting sekali ada kehadiran fisik. Jadi dengan dibukanya istana di Papua, itu kehadiran simbolik yang baik dan bagus sekali
Dia mengatakan, usulan membangun istana presiden itu sudah dilontarkannya sejak lama, bahkan dia lebih setuju apabila ibu kota dipindahkan ke Papua.
Fahri menilai Indonesia harus memulai tradisi Asia-Pasifik, maritim itu basisnya Pasifik dan salah satu wilayah paling besar di Pasifik itu adalah Papua.
"Artinya pulau paling besar di Pasifik ini Papua selain Australia," ujarnya.
Wakil Ketua DPR ini menilai selain mendirikan istana kepresidenan di Papua, pemerintah harus menghidupkan kembali bandara di Biak dan melakukan pemekaran di wilayah Papua.
Fahri menuturkan, wilayah Papua terlalu besar sehingga perlu dilakukan pemekaran agar pengelolaan masyarakat lebih intensif sehingga paling tidak ada enam provinsi dan beberapa kabupaten/kota dihidupkan kembali.
"Kita jangan bicara jumlah penduduk ya, tapi kita bicara jumlah dan luas teritorinya. Kita sebagai bangsa wajib menjadikan pulau itu yang makmur dan pulau yang sejahtera," katanya. []