Fahri Hamzah: Deklarasi Capres Mulai Picu Lagi Pembelahan di Masyarakat

Sejumlah partai politik (parpol) mulai kasak kusuk untuk mencalonkan calon presiden (capres) pilihan mereka di Pilpres 2024 mendatang.
Fahri Hamzah: Deklarasi Capres Mulai Picu Lagi Pembelahan di Masyarakat. (Foto: Tagar/Gelora)

TAGAR.id, Jakarta - Sejumlah partai politik (parpol) mulai kasak kusuk untuk mencalonkan calon presiden (capres) pilihan mereka di Pilpres 2024 mendatang. Sejumlah nama pun digadang-gadang, ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Puan Maharani dan lain-lain.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah, menyinggung mulai memanasnya pencapresan 2024 pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem beberapa waktu lalu.

Padahal, kata Fahri Hamzah, jadwal pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 masih setahun lagi, baru dibuka pada 2023 mendatang.


Setahun pertarungan kosong yang melelahkan. Pileg juga jadi kosong tidak relevan. Kasian rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya.


"Saat ini akibat adanya deklarasi-deklarasi pencapresan, mengakibatkan terjadi pembelahan diawal. Politik identitas dan polarisasi di masyarakat mulai marak lagi," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.

Berdasarkan jadwal, lanjut Fahri, pencalonan presiden dan wakil presiden baru akan dilakukan pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023 mendatang.

"Jadi semestinya, yang dibicarakan terlebih dahulu adalah masalah dan ancaman terhadap bangsa. Setelah matang dibicarakan, baru memunculkan calonnya," ujar Fahri.

Namu, yang terjadi saat ini, adalah calon presiden duluan yang bermunculan. Calon presiden tersebut, sebagai besar minim ide." sindir Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 itu.

Dengan menampilkan banyak capres oleh elit politik saat ini, menurut Fahri yang kasihan adalah rakyat. Bahkan ia mengibaratkan seperti sudah pilpres, tapi terlalu dini dan belum waktunya, sehingga yang muncul adalah pertarungan kosong atau 'pepesan kosong'.

"Para pimpinan negara mungkin sebelum tidur lagi coba sedikit memikirkan akibat pilpres yang terlalu dini tanpa kejelasan ini. Setahun pertarungan kosong yang melelahkan. Pileg juga jadi kosong tidak relevan. Kasian rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya," kata politisi dari Nusa Tanggara Barat (NTB) tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah parpol saat ini sudah mendeklarasikan capresnya seperti Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto. Rencananya, Prabowo Subianto akan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres)-nya.

Terbaru, deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal capres oleh Partai NasDem, disusul Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang menduetkan pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai capres-cawapresnya.

Lalu, sejumlah DPW PPP seperti Banten, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, serta Sulawesi Selatan juga telah mendeklarasikan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

Selain itu, ada nama-nama lain yang juga digadang-gadang menjadi capres seperti Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. []

Berita terkait
Putusan MK Tak Lagi Independen, Fahri Hamzah Sebut Partai Gelora akan Jadi yang Terdepan Menjaga Spirit Demokrasi
Fahri Hamzah menegaskan, keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini menjadi korban dari permainan politik, sehingga putusannya tak independen.
Fahri Hamzah: Tiket Pilpres 2024 Sudah Diborong Oligarki, Rakyat Gigit Jari
Waketum Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengungkapkan kalau tiket calon Presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang sudah ada.
Fahri Hamzah Usulkan Jokowi Diberi Gelar Bapak Rekonsiliasi Sebelum Lengser
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengusulkan agar Presiden Jokowi diberi gelar Bapak Rekonsiliasi sebelum lengser dari jabatan.
0
Fahri Hamzah: Deklarasi Capres Mulai Picu Lagi Pembelahan di Masyarakat
Sejumlah partai politik (parpol) mulai kasak kusuk untuk mencalonkan calon presiden (capres) pilihan mereka di Pilpres 2024 mendatang.