Fadli Zon, Penuduh Luhut Pandjaitan The Real President

Fadli Zon dengan nada bertanya menyebut Luhut Binsar Pandjaitan the real president. Berikut profil politikus Partai Gerindra tersebut.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Foto: Instagram/@fadlizon)

Jakarta - Politkus Gerindra Fadli Zon menyebut Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sekaligus Menteri Perhubungan Ad-Interim, Luhut Binsar Pandjaitan, merupakan the real president Indonesia. Sebab, katanya, di tengah wabah corona saat ini Luhut membatalkan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menghentikan operasional bus antarkota antarprovinsi (AKAP), bus antar-jemput antarprovinsi (AJAP), serta bus pariwisata dari dan ke Jakarta.

Fadli menyampaikan komentar tersebut di akun Twitter miliknya. "Pak Luhut ini bertindak spt 'the real President' ya?" kata @fadlizon, Senin malam, 30 Maret 2020.

Profil Fadli Zon

Fadli Zon lahir di Jakarta, 1 Juni 1971, merupakan politikus Partai Gerindra dan saat ini menjadi anggota DPR. Fadli Zon yang merupakan putra pertama dari tiga saudara itu dibesarkan di Desa Cisarua Bogor, oleh kedua orang tuanya Zon Harjo (alm) dan Hj. Ellyda Yatim. Kedua orang tuanya adalah orang Minangkabau dari Payakumbuh, Sumatera Barat.

Fadli Zon menghabiskan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan dasar di Desa Cisarua. Ia melanjutkan pendidikan SMP di Gadog, Bogor selanjutnya ia pindah ke Jakarta untuk meneruskan sekolah di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, tapi hanya dua tahun dan mendapatkan beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat summa cum laude. 

Mantan Wakil Ketua DPR ini terlihat menonjol sejak kecil dengan gemar membaca, berorganisasi dan menulis. Ia pernah menang dalam bebagai kompetisi seperti lomba pidato, baca puisi, tulis puisi, drama, karya tulis, karya ilmiah, dan matematika. Ia juga pernah menjadi Ketua Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 31, dan juara I mengarang se-DKI Jakarta.

Fadli menempuh kuliah pada Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dan Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris. Aktivis mahasiswa awal 1990-an ini punya segudang kesibukan, selain aktif di bidang budaya, politik, jurnalistik, serta bisnis, Fadli Zon juga aktif menjadi pengajar di FIB UI. Ia merupakan penggemar novel-novel Rusia.

Pak Luhut ini bertindak spt 'the real President' ya?

Saat kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi intra kampus maupun ekstra kampus, antara lain pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994). 

Ia pernah turut memimpin demonstrasi jaringan aktivis mahasiswa di Jawa dan mengusung gagasan ”Gerakan Mahasiswa 1990-an”. Selain mendukung ”parlemen jalanan,” ia juga turut membentuk dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an. Sedangkan untuk kegiatan budaya, ia bergabung dengan Teater Sastra UI.

Sementara itu, di luar kampus, Fadli pernah menjabat Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) (1993-1995), pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999), anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996. 

Pada tahun 1994, Fadli terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional. Kemudian juga pernah menjadi visiting student di departemen politik National University of Singapore tahun 1995 dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.

Tahun 2002, Fadli terbang ke Inggris untuk melanjutkan kuliah S2 di London School of Economics and Political Science (LSE) dan mendapatkan beasiswa. Di sana, ia berada di bawah asuhan langsung Prof. John Harriss, PhD (Director of Development Studies Institute, LSE) dan Prof. Robert Wade, PhD. Selain itu, ia ikut beberapa organisasi seperti ASEN dan menjadi aktivis di LSE Stop the War Coalition (2002-2003) yang menentang invasi AS ke Irak.

Fadli ZonFadli Zon. (Foto: Instagram/Fadli Zon)

Kepakarannya di bidang studi pembangunan, Fadli Zon kerap mendapat undangan sebagai pengajar tamu di Universitas Indonesia untuk program S1 dan S2 mata kuliah Ekonomi Politik dan International Development sejak 2005. Ia juga beberapa kali membimbing skripsi mahasiswa antara lain tentang pemikiran Joseph E. Stiglitz. Selain itu, ia juga sering tampil sebagai pembicara dalam diskusi, seminar, konferensi dan training-training mahasiswa.

Terjun ke Dunia Politik

Pada era reformasi tahun 1998, Fadli Zon ikut bersama Yusril Ihza Mahendra mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi salah satu ketua hingga 2001. Namun seiring berjalannya waktu, ia kemudian memilih untuk bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), besutan Prabowo Subianto. Sejak tahun 2008 Fadli menempati posisi sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Selain berpolitik, Fadli juga berbisnis dengan menjabat sebagai Direktur Nusantara Energy Resources pada 1999-2002, lalu menjadi Direktur Umum Golden Spike, sebuah perusahaan minyak dan gas milik swasta, Direktur Nusantara Energy, Direktur PT Padi Nusantara dan terakhir sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Tindar Kerinci Agung di tahun 2007.

Karier politik orang terdekat Prabowo Subianto ini makin menanjak pascapimilu 2014. Partai Gerindra berhasil masuk peringkat tiga besar setelah PDIP dan Golkar. Keberhasilannya dalam berkomunikasi politik antarpartai mengantarkannya sebagai Wakil Ketua DPR RI 2014-2019.

Moto hidupnya adalah Carpe Diem. Sebuah frasa dalam Bahasa Latin memiliki arti kira-kira rebutlah hari ini, atau gunakan hari ini dengan sebaik-baiknya karena kita tak tahu apa yang akan terjadi esok hari.

Keluarga

  • Katharine Grace (Istri) 
  • Shafa Sabila Fadli (Anak) 
  • Zara Saladina Fadli (Anak)

Pendidikan

  • SD Negeri Cibeureum 3, Bogor (1984)
  • SMP Negeri Cisarua 1, Bogor (1986)
  • SMP Fajar, Jakarta (1987)
  • SMA Negeri 31, Jakarta (1989)
  • Harlandale High School, San Antonio, Texas, AS (1990)
  • Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1997)
  • Program Master, Development Studies, London School of Economics and Political Science (LSE), London, Inggris (2003)

Karier

  • Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993),
  • Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993),
  • Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994)
  • Direktur Eksekutif Center for Policy & Development Studies (CPDS) (1995-1997)
  • MPR dari Utusan Golongan (1997-1999)
  • Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies (IPS) (1997)
  • Dewan Redaksi Tabloid Abadi (1998-2000)
  • Direktur Nusantara Energy Resources, Ltd (1999-2002)
  • Direktur Umum Golden Spike Energy Indonesia, Ltd (2002-2005)
  • Direktur Nusantara Energy (2005)
  • Direktur PT Padi Nusantara (2005)
  • Direktur Pengembangan Usaha PT Tidar Kerinci Agung (2007)
  • Wakil Ketua Umum DPP Gerindra
  • Wakil Ketua DPR RI 2014-2019. []

Baca juga:

Berita terkait
Sebut Luhut The Real President, Ruhut Sindir Fadli Zon
Politisi PDIP Ruhut Sitompul menyindir anggota Komisi I DPR Fadli Zon lantaran menilai Menkomarives Luhut Binsar bak The Real President.
Fadli Zon Tendensius Sebut Luhut The Real President
Pernyataan politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan bak the real president dinilai tendensius.
Fadli Zon dan Fadjroel Saling Cibir soal Covid-19
Fadli Zon menilai pemerintah tidak becus bekerja dalam menangani penyebaran Covid-19. Hal itu untuk menimpali cibiran Fadjroel Rachman.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.