Fadli Zon: Kalau Bahar Smith Diproses, Pemerintah Zalim

Kalau Bahar Smith diproses hukum, Fadli Zon: 'Pemerintah memperlihatkan kezaliman yang sempurna.'
Spanduk posko pemenangan Prabowo-Sandi tepat di depan pintu masuk Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alwiyyin di Pabuaran, Kemang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018). Ponpes tersebut milik Bahar Smith. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 30/11/2018) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku belum mendengar ceramah Bahar Smith yang diduga mengandung hate speech pada Presiden Joko Widodo. Walaupun demikian, katanya, kalau sampai Bahar Smith dilaporkan ke polisi dan diproses hukum, menurutnya pemerintah akan rugi.

"Kalau ada penceramah-penceramah dicari, dikriminalisasi, yang rugi ya pemerintah. Artinya, pemerintah ini memang mengalami Islamophobia," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/11).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut pemerintah tidak adil dan semakin memperlihatkan kezalimannya. Hal tersebut, lanjutnya, menjadikan masyarakat percaya bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto layak menjadi memimpin pemerintahan di masa yang akan datang.

"Pemerintah sedang memperlihatkan kezaliman yang sempurna, dan ini menurut saya kezaliman yang sempurna ini tentu semakin menimbulkan keinginan masyarakat, satu pemerintahan yang bisa membawa kepada keadilan, adil, makmur, jadi ya Pak Prabowo," ujarnya.

Sebelumnya Bahar Smith dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena menyebut "Jokowi banci" dalam ceramahnya. Video ceramah itu viral di media sosial.

Fadli Zon mengatakan, jika pun benar Bahar Smith melontarkan pernyataan seperti dalam video yang dilaporkan, ia menganggap hal tersebut biasa saja.

Baca juga: Tak Ada Pelajaran Bahasa Indonesia di Ponpes Bahar Smith

Bahar SmithSpanduk pemenangan Prabowo-Sandi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alwiyyin di Pabuaran, Kemang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018). Ponpes tersebut milik Bahar Smith. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

"Saya belum dengar ya, jadi saya belum bisa komentar. Harus dengar dululah, baru bisa komentar, tapi kalau kayak gitu-gitu kan biasa-biasa saja," katanya.

Fadli Zon mengklaim Bahar Smith merupakan salah satu penceramah yang cerdas dan kritis. Maka, katanya, ketika Bahar Smith melontarkan suatu pernyataan dalam ceramah, ada kemungkinan pernyataan yang bersifat asosiatif, metafora, atau semacam pengandaian dan bukan tuduhan.

"Yang saya tahu, Habib Bahar itu orangnya cerdas, orangnya tajam, cerdas dan mungkin agak kritis. Tapi kalau hal-hal yang cuman asosiatif, itu kan bukan menuduh tapi asosiatif mungkin, metafora atau abstraksi," kata Fadli.

"Saya belum dengar jadi saya harus cek dulu. Tetapi, kalau itu maksudnya metafora, pengandaian ya tidak usah baper lah. Itu biasa lah demokrasi," ucapnya menambahkan.

Menurutnya, yang penting Bahar Smith tidak menyebarkan hoaks maupun fitnah. Karena soal kritik, Fadli menganggap tiap orang punya gaya berbeda dalam mengutarakan kritikan. Misal gayanya biasa-biasa saja, gaya orator, menyindir maupun memakai metafora.

"Kalau misalnya dia mengkritik, saya kira sah-sah saja. Masalah cara kan orang punya cara beda-beda, punya gaya beda-beda," kata Fadli lagi.

Sebelumnya, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan penceramah Bahar bin Smith terkait ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo melalui media sosial yang tersebar ke Polda Metro Jaya.

"Ucapan Bahar mengerikan sekali kepada Kepala Negara. Kita harus lihat Pak Jokowi sebagai Presiden, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, jangan hanya pada pribadi," kata Muannas di Jakarta, Rabu (28/11).

Muannas menyebutkan Bahar menyampaikan ucapan yang mengandung kebencian yakni, "Kalau kamu ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu, jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu." 

Calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai ucapan Bahar bukan kritik atau ceramah yang beradab, namun perkataan yang melecehkan seorang Kepala Negara.

"Tidak pantas juga orang yang disebut habib dan ulama berkata kasar penuh kebencian seperti itu," ucap Muannas. []

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina