Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon merespons pernyataan Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman yang menekankan pentingnya memanfaatkan jasa aktor digital atau influencer untuk mempermudah sosialisasi kebijakan pemerintah kepada rakyat di era transformasi digital ini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu berpendapat, seharusnya tidak perlu ada jembatan lagi antara pemerintah dan warga. Menurut dia, melalui semua platform yang ada, pemerintah bisa langsung berbicara dengan rakyat tanpa menggunakan perantara.
Tidak perlu influencer berbayar. Itu penghamburan uang rakyat yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih berguna.
"Adanya influencer apalagi dibayar, menunjukkan pemerintah tak mampu berkomunikasi dengan rakyatnya sendiri," kata Fadli Zon kepada awak media, dikutip Tagar, Rabu, 2 September 2020.
Baca juga: Fadjroel Ungkap Peran Penting Influencer era Digital
Dia menengarai, pemerintah perlu menyuntikkan dana untuk membayar jasa influencer lantaran masyarakat sudah tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah di pelbagai sektor.
"Atau rakyat tak percaya apa yang disampaikan pemerintah, sehingga harus ada pendukung key opinion leaders, yaitu influencer?" ucapnya.
Fadli menegaskan, semestinya pemerintah bertindak menjadi aktor utama dalam menyampaikan berbagai program dan kebijakannya terhadap rakyat, tidak perlu menyewa jasa pihak ketiga.
"Tidak perlu influencer berbayar. Itu penghamburan uang rakyat yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih berguna," katanya.
Baca juga: Hujan Opini Influencer, PKS: Kritis Masyarakat Hilang
Fadli kemudian mempertanyakan tugas kementerian melalui humas dan aparat birokrasi, yang semestinya bisa langsung berkomunikasi dengan masyarakat terkait bidangnya masing-masing.
"Penggunaan influencer luar dan berbayar bisa diartikan pemerintah tak percaya diri dengan program atau kebijakannya," ujarnya.
Sebelumnya, Fadjroel Rachman mengatakan influencer merupakan aktor digital yang memiliki peran penting dalam menyampaikan komunikasi kebijakan publik.
Fadjroel menyebut, para influencer menjadi key opinion leader atau pihak yang berpengaruh menyampaikan kebijakan pemerintah di tengah perkembangan era transformasi teknologi dan demokrasi digital masa kini.
"Para aktor digital sebagai key opinion leaders merupakan aktor penting dalam masyarakat berjaringan sebagai perkembangan era transformasi dan demokrasi digital," kata Fadjroel dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 1 September 2020.
Ia meyakini, influencer akan selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga, pada konteks pemerintahan demokrasi kelas menengah, kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital.
"Oleh karenanya, dalam era masyarakat digital, para aktor digital yang merupakan key opinion leaders di banyak negara demokrasi sangat aktif mengambil peran penting dalam komunikasi kebijakan publik," ucap Fadjroel. []