E-Tol Bakal Tersambung Kartu Debit dan Kredit

Pemerintah menyiapkan teknologi untuk pembayaran tol tanpa henti yang memungkinkan pengguna e-money bisa terhubung dengan kartu kredit dan debit
Selain e-Toll, 6 Jenis e-Money Ini Bisa Bayar Tol

Jakarta - Pemerintah dan Bank Indonesia menyiapkan teknologi untuk pembayaran tol tanpa henti atau multi lane free flow (MLFF). Ke depannya, basis data alat pembayaran tol atau uang elektronik (e-money) akan diubah dari chip menjadi server, sehingga pengguna tol tidak perlu tapping saat memasuki gerbang tol. Nantinya e-money bisa  terhubung dengan kartu kredit maupun debit. “Jadi kalau saldo e-money kurang, bisa jalan terus karena sudah terhubung ke kartu debit atau kredit,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam diskusi di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.

Onny mengatakan dengan MLFF berbasis server, sumber pendanaan atau saldo pengguna tol tidak hanya terbatas pada saldo di fisik uang elektronik. Namun, jika pengguna tol tidak memiliki saldo yang cukup dalam kartu fisik uang elektronik, saldo rekening pengguna tol otomatis dapat terpotong sehingga pengguna tol tidak kesulitan untuk selalu mengisi saldo di kartu fisik uang elektronik. "Pokoknya jadi server-based. Jadi nanti bisa terhubung dengan rekening, kartu debit maupun kartu kredit," ujarnya seperti diberitakan dari Antara.

Teknologi MLFF berbasis server ini diharapkan dapat mempercepat transaksi pembayaran di gerbang tol sehingga dapat meningkatkan konektivitas masyarakat. Sebagai contoh, pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraannya di gerbang tol untuk menempelkan uang elektronik. Hal ini dapat terlaksana jika perilaku pengguna jalan tol sudah terbiasa dengan pembayaran non tunai. Penerapan MLFF berbasis server ini rencananya dapat diterapkan pada 2020.

Saat ini, kata Onny, Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sedang melakukan uji coba penerapan sistem ini. “Teknologi masih dicari yang mana terbaik,” ucapnya.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebelumnya mengatakan kemungkinan ada dua sistem yang akan dipilih dalam penerapan MLFF yakni Radio Frequency Identification (RFId) dan Global Navigation Satelite System (GNSS). Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan teknologi meliputi kemampuan menangkap transaksi hingga biaya yang dibebankan dalam penggunaan teknologi. Semakin kecil kegagalan transaksi yang terjadi, semakin besar pula kesempatan untuk terpilih.

Rencana MLFF untuk pembayaran jalan tol diwacanakan pemerintah dan BI sejak tahun 2017. Saat itu, BI dan Kementerian PUPR terlebih dahulu berkerja sama untuk mengembangkan elektronifikasi di seluruh jalan tol dengan menerapkan pembayaran menggunakan uang elektronik menggantikan pembayaran konvensional berbentuk uang tunai. Setelah tahap elektronifikasi pada 2017 itu, dilakukan juga tahap integrasi sistem ruas jalan tol serta pembentukan Konsorsium Electronic Toll Collection (ETC).


Berita terkait
Tips Mudik Lebaran, Enam E-Money Buat Bayar Tol
Selain e-Toll, berikut ini enam jenis e-money bisa bayar tol untuk memastikan perjalanan nyaman mudik Lebaran.
Produksi E-Money Meningkat
Mengantisipasi pemberlakuan sistem pembayaran elektronik jalan tol pada 31 Oktober, kapasitas produksi kartu e-Money ditingkatkan menjadi 70.000 kartu per hari.
Biaya Isi Saldo E-Money, Ekonom: Itu Bisa Disinsentif
Keputusan BI yang memperbolehkan perbankan memungut biaya isi saldo uang elektronik dinilai bisa disinsentif.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.