Eropa Jadi Episentrum Pandemi Covid-19

Eropa kini menjadi pusat pandemi, di mana terjadi 59% dari keseluruhan infeksi Covid-19 secara global ada di Eropa
Warga pakai masker saat keluar dari stasiun bawah tanah Piccadilly Circus, London, Inggris, 19 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Alberto Pezzali)

Jakarta – Direktur Regional Eropa Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) hari Kamis, 4 November 2021, menyatakan benua itu kini menjadi pusat pandemi, di mana terjadi 59% dari keseluruhan infeksi Covid-19 secara global.

Dalam sebuah jumpa pers secara virtual dari Kopenhagen, Hans Kluge mengatakan laju penularan saat ini di 53 negara, di kawasan itu sangat memprihatinkan. Ia mengatakan level kasus baru mendekati rekor, virus corona varian delta mendorong lonjakan tersebut. Kluge mengungkapkan data terbaru WHO menunjukkan tingkat rawat inap di wilayah itu melebihi dua kali lipat dalam satu minggu.

Kluge menyatakan sejumlah pejabat menilai tren yang bertambah di semua kelompok umur, namun peningkatan pesat paling memprihatikan terjadi pada populasi yang lebih tua. Ia mengatakan ini berarti lebih banyak orang yang menderita lebih parah dan meninggal, dengan 75 persen kematian di antara mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Hans Kluge who eropaHans Kluge, Direktur Regional Eropa WHO, dalam pertemuan virtual dari Kopenhagen, 4 Novermber 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kluge menyatakan satu proyeksi yang dapat diandalkan, dengan kecepatan perebakan kasus virus corona saat ini, di Eropa bisa terjadi setengah juta kematian akibat Covid-19 lainnya sampai 1 Februari 2022 mendatang.

Kluge menyebut tingkat vaksinasi yang tidak merata dan pelonggaran pembatasan protokol kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial di seluruh wilayah menjadi penyebab lonjakan itu.

Sementara satu miliar dosis vaksin telah didistribusikan di Eropa, hanya 47% dari total populasi yang sepenuhnya divaksinasi. Dia mengatakan di delapan negara, sedikitnya 70% warga telah divaksinasi sepenuhnya.

Kluge mendorong negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah untuk meningkatkan cakupan, terutama di antara kelompok-kelompok prioritas seperti lansia. Ia mendesak negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi dan persediaan vaksin yang cukup untuk berbagi dengan negara-negara yang kurang beruntung.

nakes rawat pasien covid di italiaSeorang nakes tengah merawat seorang pasien di dalam unit perawatan intensif Covid-19 di Rumah Sakit Poliklinik Tor Vergata di Roma, Italia, 13 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kluge juga mengatakan vaksin paling efektif ketika disertai dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak antar individu. Kluge menambahkan jika wilayah tersebut mencapai penggunaan masker secara merata, 188.000 nyawa dapat diselamatkan antara sekarang dan Februari mendatang.

Kepala wilayah WHO itu mengatakan, “Kita harus mengubah taktik, dari bereaksi terhadap lonjakan” Covid-19 menjadi “mencegahnya sejak dari awal.” (mg/lt)/voaindonesia.com. []

Uni Eropa Setujui Sertifikat Covid-19 Untuk Akses Pariwisata

Euro 2020 Dituding Dorong Gelombang Kasus Baru Covid-19 di Eropa

Covid-19 Varian Delta Terus Menyebar di Benua Eropa

Varian Delta Kendala Bagi Sertifikat Covid-19 Digital Uni Eropa

Berita terkait
Eropa Pertimbangkan Tambahan 4 Vaksin Covid-19 Tahun Ini
Badan Obat-Obatan Eropa menyatakan pihaknya mempertimbangkan tambahan empat vaksin virus corona (Covid-19) dalam pengambilan keputusan
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu