Erdogan Diancam Mau Ditembak Jika Masih di Libia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendapat peringatan agar segera membawa pasukannya keluar dari Libia atau menghadapi ancaman tembak.
Khalifa Haftar, Pimpinan Tentara Nasional Libya (LNA) mengancam Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk segera meninggalkan Libia, kalau tidak siap menghadapi konsekuensi serangan bersenjata. (Foto: Arab News).

Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendapat peringatan agar segera membawa pasukannya keluar dari Libia atau menghadapi ancaman serangan bersenjata. Peringatan itu datang dari orang kuat di militer, Jenderal Khalifa Haftar yang menjadi pimpinan Tentara Nasional Libia (LNA).

Selama ini Tentara Nasional Libia sering terlibat konflik dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli, pimpinan Fayez Al-Sarraj. Dalam pidatonya kepada pasukan pada Idul Adha, Haftar menuduh Presiden Turki Erdogan datang ke Libia untuk mencari warisan leluhurnya.

Abu Dhabi melakukan apa yang dilakukannya di Libia, melakukan apa yang dilakukannya di Suriah. Semua itu sedang direkam.

Baca Juga: Erdogan Kembalikan Fungsi Hagia Sophia Menjadi Masjid 

"Kami memberi tahu dia (Erdogan) bahwa kami akan menerjemahkan warisan leluhur Anda dengan peluru. Untuk pasukan Turki di Libia, tidak ada belas kasihan karena mereka tidak layak mendapatkan belas kasihan.

posisi4Recep Tayyip Erdoğan (Foto: dw.com)

Haftar menyebutkan, rakyat Libia tidak akan pernah menerima diduduki oleh orang Turki. "Kami tidak akan pernah lagi dijajah," tuturnya.

Peringatan Haftar kepada Erdogan terjadi setelah pertengkaran verbal antara Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, dan Anwar Gargash, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab, yang mendukung Haftar.

“Abu Dhabi melakukan apa yang dilakukannya di Libia, melakukan apa yang dilakukannya di Suriah. Semua itu sedang direkam. Di tempat dan waktu yang tepat, rekening akan diselesaikan, ”kata Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar.

"Kita perlu bertanya kepada Abu Dhabi, dari mana permusuhan ini, dari mana niat ini, dari mana kecemburuan ini berasal?," tutur Akar lagi.

Anwar Gargash, Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA menanggapi dengan memberikan peringatan kepada Turki untuk berhenti mencampuri urusan Arab. "Ilusi kolonialis milik arsip sejarah. Hubungan antar negara tidak dilakukan dengan ancaman," ucapnya.

Simak Pula: Erdogan Telepon Jokowi, Bahas Vaksin Covid-19

Belum lama ini Recep Tayyip Erdogan mengirim tentara bayaran dari Suriah untuk membantu perjuangan perjuangan GNA. Ia juga mengirimkan artileri dan senjata berat untuk tentara GNA. []

Berita terkait
Erdogan Akan Ungkap Pembunuh Jamal Khashoggi
Erdogan berjanji akan tetap mengungkap kebenaran di balik pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul tahun 2018.
Erdogan : Turki Tidak Takut Ancaman Jerman!
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, pihaknya tidak takut dengan ancaman Jerman.
Puncak Kejayaan Erdogan, Hagia Sophia Jadi Masjid
Pengamat Timur Tengah dari UGM Siti Mutiah Setiawati menilai Bizantium Hagia Sophia jadi masjid adalah masa jaya Presiden Turki Tayyip Erdogan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)