Ankara, (Tagar/22/7/2017) – Pemerintah Jerman akan meninjau kembali semua kesepakatan senjata dengan Turki lantaran Ankara telah menangkap enam aktivis hak asasi manusia secara semena-mena. Menanggapi tudingan itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, pihaknya tidak takut dengan ancaman Jerman.
Jawaban keras itu disampaikan Erdogan terkait tudingan Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schäuble yang menuduh Turki bertindak seperti negara Komunis Jerman Timur karena menangkap orang secara sembarangan.
"Jerman tidak punya kekuatan untuk mengalahkan Turki," kata Erdogan seperti dikutip BBC, Jumat (21/7) kemarin. Erdogan mengklaim, pengadilan Turki lebih independen dibanding tentara Jerman.
Hubungan Jerman dan Turki kian memanas sehubungan dengan penangkapan seorang warga Jerman, Peter Steudtner serta Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser oleh otoritas Turki. Selain itu, seorang wartawan harian Berlin Die Welt, keturunan Jerman-Turki, Deniz Yücel juga ditangkap Februari lalu karena tuduhan teror. Lebih dari 50.000 orang ditangkap sejak 15 Juli 2016 lalu oleh penguasa Turki, termasuk sekitar 170 wartawan, politisi oposisi, akademisi dan aktivis.
