Toba - Empat pria tersangka pemerkosa FS, 17 tahun, pelajar salah satu SMK di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, ditangkap personel Kepolisian Resor Toba.
Mereka adalah DH, 24 tahun, AS 22 tahun, RN, 20 tahun, dan RS, 24 tahun.
Kepala Kepolisian Resor Toba Ajun Komisaris Besar Polisi Akala Fikta Jaya mengungkapkan, salah satu tersangka, yakni DH merupakan pacar FS.
"DH merupakan pacar korban yang menjemput korban dari rumahnya pada Sabtu malam. DH membawa korban ke salah satu kafe di kawasan Laguboti. Lalu sepulang dari kafe, tersangka DH membawa korban ke rumah kakaknya di kawasan Balige," ungkap Fikta Jaya di Mapolres Toba pada Selasa, 10 November 2020.
Fikta Jaya mengatakan, di rumah kakak DH, FS dibujuk rayu hingga mau melakukan hubungan suami istri.
"Tersangka mengajak korban melakukan hubungan suami istri dengan bujuk rayu. Usai melakukan, tersangka membawa korban dan meninggalkan korban di tepi jalan dekat Hotel Labersa sendirian karena tersangka DH takut mengantar korban ke rumahnya, " katanya.
Fikta Jaya menyebut, di tepi jalan yang sepi FS ditemui delapan orang tersangka lain yang berboncengan dengan empat sepeda motor.
"Mereka lalu membawa korban dengan alasan akan diantar pulang. Namun di tengah perjalanan, lima rekan tersangka pulang ke rumah masing-masing, " ungkapnya.
Saya mau mereka dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati
Fikta Jaya mengatakan malam itu, korban FS bukannya diantar ke rumahnya, namun dibawa ke kompleks SD Negeri 173550 Laguboti.

"Tiga tersangka menarik tangan korban ke salah satu ruangan sekolah tersebut dan memperkosa korban di dalam ruang kelas sekolah itu secara bergilir," ungkap Fikta Jaya.
FS sendiri mengenal DH lewat media sosial Facebook. Dua minggu setelah berkenalan, DH kemudian datang bersama seorang temannya dengan mengendarai sepeda motor ke halaman rumah FS pada Sabtu, 7 November 2020 pukul 22.00 WIB.
FS lalu dibawa DH dan temannya ke salah satu kafe di Kecamatan Laguboti. Di kafe itu dia diberi minuman Sprite dan tiba-tiba merasa pusing.
FS kemudian dibawa DH ke rumah kakaknya di daerah Tambunan. Di kamar rumah tersebut FS diperkosa oleh DH. Usai diperkosa, FS dibawa ke luar dan diturunkan di sebuah jalan.
Di sini juga FS bertemu dengan tiga pelaku lainnya, yang juga memperkosanya di sebuah ruang kelas sekolah negeri di Laguboti.
FS selamat berkat diamankan seorang pemilik salon, yang mengetahui kabar hilangnya FS. Pemilik salon ini kemudian yang mengabari ibunda FS.
Ibunda dari FS, yakni M boru Siagian, 40 tahun, dikonfirmasi terpisah berharap polisi mengusut kasus ini dan menghukum para pelaku dengan seberat-beratnya.
“Saya mau mereka dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati. Jujur kami sekeluarga sangat terpukul dengan peristiwa ini. Anak saya ini anak baik, jarang keluar malam dan selalu pulang tepat waktu. Tolong pelaku dihukum mati,” katanya.[]