Empat Bankir Swiss Dihukum Percobaan Terkait dengan Rekening Sahabat Lama Presiden Vladimir Putin

Menurut email dari juru bicara Gazprombank Swiss, yang sedang dalam proses menghentikan operasinya dan tidak menghadapi tuntutan
Kantor Bank Gazprombank Rusia, anak perusahaan raksasa energi negara Gazprom, di Moskow, 27 April 2022. (Foto: voaindonesia.com/Natalia KOLESNIKOVA/AFP)

TAGAR.id, Zurich, Swiss – Empat mantan pegawai sebuah bank Rusia di Swiss dinyatakan bersalah, Kamis, 30 Maret 2023, karena gagal memastikan apakah rekening-rekening yang dibuka atas nama pemain celo Rusia yang sudah lama memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin, benar-benar miliknya.

Para terdakwa dijatuhi hukuman percobaan di pengadilan distrik Zurich yang, jika dilanggar, secara kolektif dapat menyebabkan denda ratusan ribu franc Swiss.

Pengacara untuk semua terdakwa segera mengumumkan rencana untuk mengajukan banding, menurut email dari juru bicara Gazprombank Swiss, yang sedang dalam proses menghentikan operasinya dan tidak menghadapi tuntutan.

Putusan tersebut dikeluarkan menyusul persidangan satu hari pada 8 Maret mengenai aliran keuangan rahasia yang terungkap dalam Dokumen Panama yang bocor pada tahun 2016. Dokumen itu melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh, termasuk musisi dan teman masa kecil Putin, Sergei Roldugin. Perlu waktu bertahun-tahun bagi jaksa untuk mengungkap seluk-beluk uang itu dan membawa kasus ini ke pengadilan.

Singkatnya, persidangan itu dan Dokumen Panama mengungkap bahwa seorang teman Putin membantu menyalurkan dana jutaan dolar presiden Rusia itu ke luar negeri dan bahwa beberapa karyawan bank menutup mata terhadap aliran dana semacam itu. Putin sendiri telah membantah tuduhan tersebut.

Mantan karyawan Gazprombank, tiga kelahiran Rusia dan satu kelahiran Swiss, yang tidak dapat disebutkan namanya berdasarkan hukum Swiss, dituduh tidak memeriksa secara memadai apakah Roldugin benar-benar memiliki aset di rekening tersebut. Ia adalah nasabah bank itu dari tahun 2014 hingga 2016.

putin dan pemain celloFILE - Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), memberikan medali kepada pemain cello Rusia Sergei Roldugin, dalam upacara penghargaan di Kremlin Moskow, Rusia, Kamis, 22 September 2016. (Foto: voaindonesia.com/AP/Ivan Sekretarev, Pool, File)

Keempat terdakwa membantah tuduhan tersebut, termasuk tuduhan melanggar undang-undang antipencucian uang Swiss.

Dalam sebuah pernyataan, kantor kejaksaan wilayah Zurich menyambut baik putusan tersebut sebagai “sinyal penting bahwa kewajiban uji tuntas di bawah undang-undang pencucian uang harus dipatuhi.”

Baik sebelum dan setelah Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina, negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap para oligarki dan orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahannya, termasuk Roldugin.

Gedung Bantor Gazprombank di ZurichGedung Bantor Gazprombank Ltd di Zurich, Swiss, 5 April 2016. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Arnd Wiegmann)

Departemen Keuangan AS menggambarkan Roldugin sebagai "bagian dari sistem yang mengelola kekayaan Presiden Putin di luar negeri".

Dokumen-dokumen yang diajukan saat pembukaan rekening-rekening Roldugin mengungkapkan adanya transaksi sebesar 11,5 juta franc Swiss ($12,2 juta).

Dakwaan terhadap keempat bankir tersebut tidak menunjukkan berapa banyak yang mungkin telah sampai di bank itu, tetapi hanya menyebut bahwa Putin memiliki "aset besar yang dikelola oleh orang-orang yang dekat dengannya."

Gazprombank mempertahankan akun-akun tersebut meskipun ada banyak laporan media tentang hubungan Roldugin dengan Putin, termasuk bahwa ia adalah ayah baptis salah satu putri Putin, kata dakwaan tersebut. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dampak Kebangkrutan 3 Bank di AS Terhadap Perbankan di Indonesia
Perbankan dengan skala kecil ternyata bisa memiliki risiko yang cukup sistemik terhadap sistem perbankan secara keseluruhan