Emil Janji Bereskan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Tumpahan minyak di Laut Karawang sejak hingga kini terus meluas mencapai Bekasi bahkan perairan Pulau Seribu.
Petugas Oil Spill Combate Team memeriksa peralatan "Oil Boom" yang terpasang di kawasan Pantai Sedari, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis 1 Agustus 2019. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java melalui Oil Spill Combate Team memasang peralatan "Oil Boom" untuk meminimalisir dampak tumpahan minyak mentah milik Pertamina di pesisir laut Karawang. (Foto: Antara/M Ibnu Chazar).

Bandung - Tumpahan minyak di Laut Karawang sejak 12 Juli 2019 lalu, hingga kini terus meluas mencapai Bekasi bahkan perairan Pulau Seribu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mendapat perintah Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Sekarang saya mau ke sana (Karawang). Saya sudah panggil Pertamina, Bupati Karawang, Sekda Bekasi, untuk langkah antisipasi," jelas Ridwan Kamil usai kegiatan Istighosah di Polda Jabar, Rabu 7 Agustus 2019.

Ditargetkan selesai dua tiga minggu

Emil sapaan Gubernur Jabar ini, menegaskan bahwa Pertamina harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut, terutama dari segi bisnis hingga mata pencaharian para nelayan sekitar yang terdampak langsung.

Dia menyebut, harus ada kompensasi yang jelas bagi masyarakat, termasuk soal kerusakan lingkungan. "Kita melihat dari segi bisnis, ikan mati, nelayan tidak bisa melaut, hutan bakau, hingga masyarakat kehilangan mata pencaharian, itu harus ada kompensasi," jelasnya.

Soal status musibah tersebut, Emil mengaku tidak menetapkan status tanggap darurat, karena dua minggu ke depan sudah dapat diselesaikan.

"Tak ada tanggap darurat, saat ini progressing penyelesaian. Ditargetkan selesai dua tiga minggu," paparnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.