TAGAR.id - Dana investasi milik negara (sovereign wealth fund) Arab Saudi telah setuju untuk menanamkan investasi lebih dari 1 miliar dolar AS dalam entitas komersial baru yang dikendalikan oleh penyelenggara turnamen golf di AS dan Amerika Utara, PGA Tour (Professional Golfers' Association of America).
Seorang eksekutif PGA Tour, pada hari Selasa, 11 Juli 2023, mengatakan pada Kongres AS bahwa Greg Norman akan dipecat sebagai CEO LIV Golf jika kesepakatan bisnis antara Arab Saudi dan perusahaan itu selesai.
Perjanjian antara Dana Investasi Publik Saudi (PIF), penyandang dana utama LIV Golf, dan PGA Tour mengejutkan dunia ketika pengumuman perjanjian tersebut muncul pada bulan lalu. Pengumuman itu membuat Subkomite Tetap Investigasi melancarkan penyelidikan dengan memanggil para pejabat PGA Tour ke Gedung Capitol untuk memberi kesaksian di bawah sumpah. Pihak Departemen Kehakiman juga tengah menyelidiki potensi pelanggaran anti-monopoli dalam perjanjian tersebut.
Sebagian temuan Subkomite itu mendapati bahwa perwakilan PGA Tour dan Arab Saudi membahas rencana memberikan Tiger Woods dan Rory Mcllroy masing-masing tim LIV Golf, sebuah proposal yang tampaknya belum pernah diketahui oleh kedua pemain itu. Tidak ada indikasi yang muncul dalam sidang dengar pendapat pada Selasa itu bahwa Kongres akan memblokir PGA Tour agar tidak berbisnis dengan Arab Saudi.
Sebagian temuan Subkomite itu adalah bahwa perwakilan PGA Tour dan Arab Saudi membahas rencana memberikan Tiger Woods dan Rory Mcllroy tim LIV Golf, suatu proposal yang tampaknya belum pernah diketahui pemain. Ada indikasi bahwa dalam dengar pendapat itu, Kongres akan memblokir PGA Tour agar tidak berbisnis dengan Arab Saudi.
Ketua Subkomite itu, Senator Partai Demokrat dari negara bagian Connecticut, Richard Blumenthal, mengatakan ia merasa terganggu dengan implikasi geopolitik dari investasi Arab Saudi dalam bidang olahraga, dan upaya Putra Mahkota Mohammed Salman menutupi pelanggaran HAM di kerajaan itu.
Namun Partai Republik di subkomite itu lebih bersimpati pada PGA Tour dan ancaman eksistensial yang dihadapi perusahaan itu dari PIF, yang mengendalikan aset senilai US$600 miliar, atau sekitar 500 kali lipat dari nilai PGA Tour saat ini.
PGA Tour dan Arab Saudi pada tanggal 6 Juni lalu mengumumkan bahwa mereka sepakat membatalkan semua tuntutan hukum terhadap satu sama lain, dan menggabungkan kepentingan komersil mereka menjadi perusahaan laba baru, sambil tetap mempertahankan status non-profit dalam turnamennya.
Ditanya Blumenthal tentang berapa banyak Chief Operating Officer PGA Tour Ron Price, mengatakan bahwa jumlah uang yang dijanjikan Arab Saudi untuk usaha baru itu “lebih besar dari 1 miliar dolar AS.”
Blumenthal berulangkali menekan Price dan Jimmy Dunne, anggota dewan PGA Tour dan perunding utama kesepakatan dengan Arab Saudi itu. Blumenthal menanyakan mengapa PGA Tour tidak mencari sumber pendanaan alternatif agar dapat bersaing dengan PIF. Prince dan Dunne mengatakan berbisnis dengan investor luar tidak akan menghalangi LIV Golf dan PIF untuk terus bersaing dengan tur tersebut dan menggunakan sumber dayanya yang sangat besar untuk merekrut pemain-pemain top.
Mereka yang mengkritisi investasi Arab Saudi dalam dunia golf menyoroti catatan HAM yang buruk di negara kerajaan itu, dan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi, yang menurut kesimpulan badan intelijen, tampaknya disetujui oleh putra mahkota; suatu tuduhan yang telah berulangkali dibantahnya. PIF sendiri telah merambah dunia olahraga lain, termasuk sepak bola dan balap mobil Formula One. (em/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []