Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia secara serius mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah sebagai wujud pemulihan ekonomi nasional. Wakil presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin menerangkan jika total aset keuangan syariah tumbuh per September 2021 mencapai Rp 1.901,1 triliun.
“Saat ini kita berada dalam fase kritikal pemulihan ekonomi, pemulihan ekonomi global sedikitnya mengalami tiga tantangan yaitu kesenjangan akses vaksin, inflasi harga energi, serta distribusi rantai pasok,” ujar Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin dalam acara The 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (AICIF) 2021 telah diselenggarakan pada Rabu, 17 November 2021.
Wapres mengatakan untuk menghadapi permasalah ini dunia tak mungkin dilakukan oleh sebuah negara melainkan dibutuhkan sinergi antar negara.
Pengembangan industri halal dari hulu ke hilir ini tentu perlu didukung SDM ahli dan spesialisasi pusat riset di bidang sains halal.
Ma’ruf menjelaskan penyelesaian masalah ini juga harus memikirkan aspek pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
Selain itu, ia juga menerangkan jika pemerintah sangat mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan syariah sebagai wujud pemulihan perekonomian di Indonesia. Menurutnya ekonomi berlandaskan prinsip saling membantu, dan saling menolong mampu membantu pemulihan ekonomi serta pembangunan berkelanjutan.
- Baca Juga: Wapres Minta Peningkatan Literasi Pasar Modal Syariah
- Baca Juga: Ma’ruf Amin Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Aceh
“Pada pokoknya cita-cita yang ingin dicapai melalui prinsip-prinsip syariah adalah meningkatkan kesejahteraan, ke masalah, dan menghindari kemudharatan, mafsadah, hal itu sejalan dengan pemerintah indonesia untuk membangun masyarakat yang maju dan sejahtera,” katanya.
Wapres juga menjelaskan jika pada tahun ini perkembangan ekonomi syariah di Indonesia cukup menggembirakan dengan pertumbuhan aset sebesar 17,32 persen year on year. Data yang diambil dari OJK per September 2021 tersebut diperkirakan bernilai RP 1901,1 triliun dan akan bertambah hingga penghujung tahun.
Dalam sektor keuangan perbankan syariah Ma’ruf berharap jika BSI mampu menjadi pilar penting untuk pengembangan industri halal dan usaha syariah. Selain itu, BSI yang merupakan penggabungan tiga bank syariah diharapkan dapat bersaing ditingkat global.
- Baca Juga: Pacu Perkembangan Ekonomi Syariah dengan Teknologi Digital
- Baca Juga: Pembangunan di Papua Harus Selaraskan Kesejahteraan dan Keamanan
“Pengembangan industri halal dari hulu ke hilir ini tentu perlu didukung SDM ahli dan spesialisasi pusat riset di bidang sains halal,” ucapnya.
Wapres menegaskan jika pengembangan sdm menjadi pokok utama untuk menciptakan inovasi-inovasi berkelanjutan. Menurutnya mahasiswa perlu dibekali dengan pemahaman tentang ekonomi dan keuangan syariah secara mendalam dan dengan praktik yang relevant sejalan dengan perkembangannya.
(Dimas Rafika)