Ekonomi Digital Bertumbuh, Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkap kontribusi pertumbuhan ekonomi digital nasional Indonesia meningkat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkap kontribusi pertumbuhan ekonomi digital nasional Indonesia. (Foto: Tagar/Dok Humas Kominfo)

TAGAR.id, Jakarta - Ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dan akan terus tumbuh. Berbagai laporan menunjukkan tren proyeksi kenaikan nilai ekonomi digital nasional pada Tahun 2030 mencapai sekitar USD210 Miliar sampai USD360 Miliar. Sementara, proyeksi kontribusi pengembangan talenta digital nasional bisa setara dengan USD303,4 Miliar.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkap kontribusi pertumbuhan ekonomi digital nasional Indonesia meningkat sebesar 6,2 persen tiap tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan pada tahun 2045 mencapai 20,5 persen.

Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria mengajak Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) untuk bersiap dan aktif menjadi bagian dalam memanfaatkan ekonomi digital nasional.

“Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional. Jadi, hari ini kita bertemu dengan rekan-rekan dari Permias di Seattle, berdiskusi tentang pertumbuhan ekonomi digital dan ini terkait dengan Visi Indonesia Digital 2045,” ungkapnya usai pertemuan bersama Permias Seattle, di Seattle, Amerika Serikat, Minggu, 28 April 2024.

Wamenkominfo menyatakan upaya mewujudkan Indonesia Emas di 2045 tidak bisa mengabaikan perkembangan lanskap global. Menurutnya, saat ini, pertumbuhan ekonomi digital cukup agresif, sehingga membuka peluang bagi Indonesia menjadi pemain yang penting di Asia Tenggara.

“Pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital. Bersama Permias Seattle, kita mendiskusikan bagaimana perkembangan industri digital yang ada di sini, Amerika Serikat, khususnya di Seattle sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri dan teknologi,” tuturnya.

Wamen Nezar Patria menyebut Mahasiswa Indonesia-AS yang ada di Seattle berasal dari ragam studi yang berbeda. Pada umumnya menekuni bidang Science Technology, Electrical and Computer Engineering, Mathematics. 

Ada juga yang berfokus pada studi Operations and Supply Chain Management and Information Systems, serta Financial Support Services.

“Tentu saja ilmu yang dipelajari itu penting sekali untuk mendukung suatu kolaborasi di tingkat global untuk pengembangan talenta digital," tandasnya.

Wamenkominfo mengaku senang bisa bertemu dengan perwakilan Permias dari berbagai generasi, antara lain Ketua Permias Tahun 1986 Adron Yusuf serta Ketua Permias saat ini Luis Endrika Umbupaty. Bahkan, Wamen Nezar Patria berharap adanya peningkatkan kolaborasi antara pelajar, profesional dan diaspora Indonesia yang ada di Seattle.

“Ini bisa terus ditingkatkan dengan rekan-rekan yang berada di tanah air, khususnya untuk generasi muda, mereka yang sedang membangun perusahaan rintisan di Indonesia bisa menimba ilmu dan bertukar pikiran maupun pengalaman untuk berkontribusi memajukan ekonomi digital di tahun 2030 nanti bisa tercapai,” ungkapnya.

Usai mendengar pemaparan mengenai peluang ekonomi digital di Indonesia, Luis Endrika Umbupaty menyatakan tak segan untuk mengajak pelajar Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, khususnya Seattle, untuk kembali pulang ke Tanah Air.

“Saya mengajak rekan-rekan Permias untuk mengisi pasar di Indonesia. Kami senang bisa bertemu dengan Bapak Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria untuk berdiskusi memajukan Indonesia. Saya mewakili rekan-rekan Permias Seattle, sangat senang bisa berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia seputar perkembangan teknologi digital. Dengan perkembangan yang ada di Indonesia, dapat membuka banyak lapangan pekerjaan di masa depan,” ungkapnya.

Luis mengisahkan tantangan bagi anak muda yang melanjutkan kuliah di Seattle. Salah satu kunci dalam merebut sukses dengan memperkaya keahlian diri.

“Misalnya, menguasai bahasa Inggris untuk berkomunikasi dan mencari tahu tentang sistem pendidikan yang berlaku di Amerika Serikat. Jadi, kita harus melakukan seberapa penyesuaian seperti mencari tahu terlebih dahulu mengenai cara mendaftar kuliah di sini, kelas kuliah di kampus yang dituju bagaimana prosesnya, dan sebagainya,” jelasnya.

Dalam pertemuan, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Staf Khusus Riant Nugroho dan Plt. Direktur Layanan Aplikasi dan Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika Aris Kurniawan. 

Sementara Ketua Permias Seattle Luis Endrika Umbupaty didampingi mahasiswa asal Indonesia antara lain Cathleen Annabelle Kasenda, Jessyln Putri Tilon, Kevin Pasha Sumitramiharja, Evander Hartanto, serta Kent Jonathan Utomo. []

Berita terkait
Bara JP: Menkominfo Budi Arie Setiadi Layak Menteri Lagi dalam Pemerintahan Baru
Bara JP menilai Menkominfo Budi Arie Setiadi layak menteri lagi dalam pemerintahan baru setelah pemerintahan Presiden Jokowi berakhir.
Wamenkominfo: Perpres "Publisher Rights" Dorong Kerja Sama Sesuai Kesepakatan Para Pihak
Presiden Jokowi telah mengesahkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung jawab Perusahaan Platform Digital.
Hadiri Forum Global Etika AI, Wamenkominfo: Indonesia Tekankan Tiga Aspek Tata Kelola
Pemerintah Republik Indonesia menegaskan arti penting tata kelola dalam pemanfaatan teknologi kercerdasan artifisial atau Artificial Intelligence.
0
Ekonomi Digital Bertumbuh, Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkap kontribusi pertumbuhan ekonomi digital nasional Indonesia meningkat.