Ekonom USU Prediksi Penanganan Kesehatan Pengaruhi Perekonomian

Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo menyebut penanganan kesehatan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia.
Ekonom asal USU, Wahyu Ario Pratomo memperkirakan perekonomian dalam negeri di tahun 2021 tumbuh dikisaran 3 persen hingga 4 persen. (Foto: Tagar/Andi Nasution)

Medan - Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo memperkirakan penanganan kesehatan dalam negeri masih menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi perekonomian nasional di tahun 2021.

Menurut Wahyu, di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi global dan penanganan kesehatan di dalam negeri. Sebab, kata dia, saat ini dunia sedang kembali menerapkan lockdown karena varian baru pandemi Covid-19.

Jika Indonesia belum juga mampu menangani masalah kesehatan dalam waktu lebih cepat, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat

Covid-19 jenis baru ini muncul kembali, hingga terjadi tren korban pandemi yang meningkat akibat dilonggarkannya interaksi sosial.

"Memang terlihat ada harapan pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin baik di triwulan III 2020, namun dengan kembalinya negara-negara di dunia menutup diri akibat munculnya varians Covid-19, juga menyebabkan kondisi semakin tidak pasti," tutur Wahyu Ario Pratomo di Medan, Senin, 28 Desember 2020.

Dia menjelaskan, status perekonomian dalam negeri sangat memiliki ketergantungan dengan penyelesaian masalah kesehatan di Tanah Air.

"Saat ini, kita belum lagi memulai penyuntikan vaksin. Di samping itu, dengan jumlah penduduk yang banyak sekitar 270 juta, maka proses penyuntikan vaksin juga akan menjadi tantangan besar. Apakah daerah juga sudah siap dengan mendistribusikan vaksin. Karena sampai saat ini, daerah sepertinya belum ada diskusi khusus di media tentang kesiapan penyaluran vaksin," ujarnya.

Dia berujar, dalam hal ini ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Sebab, kata Wahyu, kondisi geografis Indonesia sangat beragam.

"Belum lagi efektivitas vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat. Karena ada ancaman varians virus Covid-19 yang baru," tuturnya.

Dia berpandangan, ekonomi akan bergerak ketika masalah kesehatan sudah selesai. Pasalnya, masyarakat Indonesia masih memiliki ketakutan untuk kembali melaksanakan aktivitas dan berkonsumsi jika virus ini masih mengancam kesehatan, apalagi pemerintah juga melakukan pengetatan pergerakan masyarakat.

"Untuk itu, diprakirakan masalah penyaluran vaksin di Indonesia baru akan selesai di triwulan II 2021. Jadi perekonomian akan mulai bergerak cepat di triwulan III 2021. Jika Indonesia belum juga mampu menangani masalah kesehatan dalam waktu lebih cepat, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat," kata Wahyu.

"Prakiraan saya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 berkisar 3 persen sampai dengan 4 persen. Lebih baiklah dibandingkan 2020, karena 2020 ini prakiraan saya pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar -2,0 persen sampai dengan -1,5 persen," ucapnya menambahkan.

Wahyu juga menyebut daya beli tahun ini mengalami penurunan, lantaran masyarakat mengurangi aktivitasnya, sehingga menyebabkan transaksi ekonomi menurun, terutama kelompok pendapatan menengah.

"Peningkatan tabungan terjadi di kelompok pendapatan menengah, karena kelompok ini masih bekerja dan digaji karena mereka bisa Work From Home, dan konsumsinya menurun. Sehingga tabungan kelompok menengah di perbankan meningkat," sebutnya.

Kemudian, konsumsi rumah tangga atau masyarakat turun karena pendapatan juga menurun akibat tidak ada pekerjaan, atau bekerja tetapi tidak penuh.

"Menurunnya konsumsi rumah tangga jelas akan mempengaruhi produksi barang dan jasa, sehingga terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi," ucapnya. []

Berita terkait
Perdana Berdinas, Mensos Blusukan di Bantaran Kali Ciliwung
Hari pertama berdinas, Tri Rismaharini lakukan blusukan di bantaran kali Ciliwung jumpai para pemulung dan gelandangan.
Kemnaker Libatkan Akademisi Susun RPP UU Cipta Kerja
Kemnaker menggelar Focus Group Discussion tentang Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan dan Rancangan Peraturan Pelaksanaannya.
Airlangga: Pemerintah Punya 2 Strategi Pulihkan Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah menyiapkan dua strategi pemulihan ekonomi di antaranya lewat Omnibus Law Cipta Kerja.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina