Medan - Wabah virus hog cholera melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, mengakibatkan ternak babi mati. Kematian babi secara massal itu membuat peternak dan sejumlah pihak membuang babi sembarangan.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pun menegaskan harus ada tindak tegas dan ada efek jera bagi pihak yang secara sengaja membuang bangkai babi secara sembarangan termasuk ke sungai.
"Perlu dilakukan penyuluhan kepada peternak, memberikan vaksinasi, pengawasan lalu lintas babi itu hingga penindakan terhadap pelaku yang membuang bangkai babi secara sembarangan," ujarnya di Medan, Senin kemarin dikutip dari Antara.
Penegak hukum menyelesaikan virus hog cholera babi dan pembuangan bangkai babi itu secara sembarangan
Edy menyebut, efek jera diperlukan mengingat tindakan pelaku sudah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Saya sudah minta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk kementerian dan penegak hukum menyelesaikan virus hog cholera babi dan pembuangan bangkai babi itu secara sembarangan," ujarnya.
Dia menyebut, banyaknya bangkai babi dibuang ke sungai, menimbulkan kekhawatiran warga untuk mengkonsumsi ikan dengan, karena ikan diduga tercemar.
Di luar bangkai babi, Edy juga menyinggung soal dugaan pencemaran merkuri di Kabupaten Mandailing Natal yang menimbulkan lahirnya beberapa anak cacat di kabupaten itu.[]