Dukung Kampung Batik Desa Suro Musi Rawas, Gus Halim: Kita Bantu Pelatihan dan Pemasaran

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mendukung penuh berdirinya Kampung Batik Desa Suro, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Dukung Kampung Batik Desa Suro Musi Rawas, Gus Halim: Kita Bantu Pelatihan dan Pemasaran. (Foto: Tagar/Kemendes)

TAGAR.id, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mendukung penuh berdirinya Kampung Batik Desa Suro, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Gus Halim juga berjanji akan memberikan bantuan pelatihan dan pemasaran produk batik dari Sumatera Selatan tersebut.

Hal itu disampaikan saat Gus Halim menerima kunjungan Bupati Musi Rawas, Ratna Machmud dan Wali Kota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe di kantor Kemendes PDTT, Jakarta. Gus Halim bahkan bersedia meresmikan Kampung batik Desa Suro, Musi Rawas.

"Untuk pelatihannya nanti akan dibantu oleh Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bengkulu. Yang jelas, kita akan support," kata Gus Halim, Senin, 21 November 2022.


BLT sudah diubah menjadi maksimal 25 persen. Terkait dengan operasional kepala desa juga akan didapat yakni sebesar 3 persen.


Selain itu, Gus Halim mengatakan bakal melakukan kunjungan ke Musi Rawas untuk meninjau langsung Kampung Batik Desa Suro yang dikelola BUMDesa.

"Insya Allah di akhir Desember atau di Januari akan kita upayakan kunjungan ke sana," ungkapnya.

Gus Halim dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa pada 2023 sudah tidak lagi minimal 40 persen.

"BLT sudah diubah menjadi maksimal 25 persen. Terkait dengan operasional kepala desa juga akan didapat yakni sebesar 3 persen," paparnya.

Sementara itu Bupati Musi Rawas, Ratna Machmud menjelaskan, pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala desa terkait konsolidasi program dana desa. Ratna berharap Gus Halim bisa datang memberikan pengarahan dan meresmikan Kampung Batik Desa Suro.

"Banyak yang mengeluh terkait penggunaan dana desa. Seperti BLT Dana Desa yang masih minimal 40 persen. Sehingga banyak kades ngeluh tidak bisa membangun apa-apa. Seperti tidak bisa bangun infrastruktur. Bahkan ada yang ingin memastikan dana operasional kades sebesar 3 persen dari Dana Desa," kata Ratna Machmud.

Terkait Kampung Batik Desa Suro, Ratna Machmud menambahkan, Pemkab Musi Rawas sudah mengadakan pelatihan membatik.

"Kami telah membuat kampung batik dengan pengelolanya dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Tempat sudah dibangun, tinggal peresmiannya saja. Kami berharap pak menteri bisa meresmikannya," paparnya.

Dalam pertemuan itu, Bupati Musi Rawas juga meminta dukungan dari Kemendes PDTT terkait modal tambahan untuk BUMDes dalam pengembangan usahanya.

"Perlu ada tambahan modal sepeti untuk alat cetak dan juga kami perlu ada pelatihan-pelatihan kembali," sebutnya. []

Berita terkait
Wacanakan Revisi UU Desa, Gus Halim Ingin Durasi Jabatan Kades Lebih Lama
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mewacanakan perlunya revisi Undang-Undang (UU) Desa yang sudah berusia sembilan tahun.
Pukul Gong 9 Kali saat Launching Bumkalma, Gus Halim: Perjuangan Periode Kades Harus 9 Tahun
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar melaunching Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (Bumkalma) Kabupaten Sleman dengan simbol pemukulan gong.
Gus Halim Sebut 62 Kabupaten Tertinggal Harus Tuntas di 2024
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyatakan hingga 2024 akan fokus mengentaskan 60 kabupaten yang tersebar di 11 provinsi.