Sleman - Dugaan pelecehan seksual menimpa bocah usia 9 tahun. Korban yang berdomisili di Desa Jambon, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan oleh tetangga orang tuanya sendiri.
Ibu korban inisial Y mengatakan, bahwa anak ketiganya itu mengalami depresi atas perbuatan terduga pelaku. Bahkan terduga pelaku juga mengancam Bunga (nama samaran) jika perlakuan tak senonohnya diketahui orang lain.
Marah dan syok mendengar pengakuan Bunga, pihak keluarga kemudian melapor kepada pihak berwajib untuk menindaklanjut perlakuan terduga pelaku yang merupakan tetangganya sendiri. Y melaporkan terduga pelaku inisial Sdro, 40 tahun, atas kasus pelecehan seksual.
Namun, laporan tersebut sampai saat ini belum mendapatkan titik terang dari pihak kepolisian. Minimnya alat bukti menjadi pertimbangan polisi.
"Kami sudah melapor ke Polres Sleman sejak dua bulan lalu. Tapi sampai saat ini belum ada kepastian apa-apa. Penyidik bilang masih dalam proses penyelidikan karena terduga pelaku tidak mengakui perbuatanya," kata Y kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Rabu, 9 September 2020.
Untuk melengkapi sejumlah alat bukti, pihak keluarga sudah mendatangi beberapa psikiater di Yogyakarta. Terakhir Bunga menjalani poli kejiwaan di RSUP Dr Sardjito dengan hasil visum mengalami depresi ringan.
Setelah visum keluar ternyata juga tidak mempermudah proses penindakan terhadap terduga pelaku pelecehan. Sampai saat ini, terduga pelaku masih bebas di lingkungan rumah.
"Lama menunggu tapi tidak ada kejelasan juga. Polisi hanya bilang laporannya kurang kuat. Anak kami ini korban dan butuh keadilan," ucapnya.
Sementara di sisi lain, sanksi sosial sudah harus diterima Y dan keluarga di kampung. Status keluarga Y yang merupakan pendatang dari Lampung menambah pelik permasalahan. Ada pro dan kontra dari warga mengenai peristiwa dugaan pelecehan tersebut. "Orang bilang, anak saya hanya mengarang cerita dan berhalusinasi," ujarnya.
Polisi hanya bilang laporannya kurang kuat. Anak kami ini korban dan butuh keadilan.
Tak kuasa menahan air mata, akhirnya Y juga menceritakan kronologi kejadian pahit yang menimpa Bunga.
Perbuatan tak terpuji itu terjadi kala Bunga yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 4 meminjam sepeda di rumah terduga pelaku pada 11 Juli 2020 tapatnya pada Sabtu malam. Jarak rumah terduga pelaku dengan korban sekitar 10 meter.
Kala itu, Bunga hanya bertemu dengan terduga pelaku. Entah apa yang merasuki pikiran terduga pelaku sampai membawa Bunga masuk ke kamar. Terduga pelaku meminta Bunga membuka celananya namun Bunga menolaknya.
Terduga pelaku terus memaksa dan nekat membuka celana Bunga sampai akhirnya terjadi pelecehan seksual. Terduga pelaku akan membuhun orang tuanya Bunga jika orang lain tahu perbuatannya.
Sehari seteleh kejadian, Bunga memberanikan diri bercerita kepada orang tuanya. Setiap kali Bunga melihat terduga pelaku, Bunga masuk kamar dan ketakutan.
Sembari menunggu kepastian dari kepolisian, akhirnya Y mengungsikan Bunga ke tempat lain. Bunga saat ini tinggal di rumah saudaranya. "Setelah kejadian dia susah tidur, susah makan dan sering ngelamun. Kalau dia ngeliat pelaku dari langsung kabur," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Deni Irwansyah mengatakan akan mengecek kasus tersebut ke unit PPA Polres Sleman. "Saya tanya unit PPA dulu ya," kata Deni. []
