Dugaan Pemukulan Petugas Kebersihan di IPDN Sumbar

Seorang petugas kebersihan mengaku mendapat kekerasan fisik dari seorang ASN di IPDN Sumbar.
Petugas kebersihan di IPDN Sumbar, Achmad Sandra didampingi pengacaranya Zulhefrimen melaporkan peristiwa dugaan pemukulan oknum ASN ke Polsek Baso. (Foto: Tagar/Istimewa)

Padang - Seorang petugas kebersihan bernama Achmad Sandra, 23 tahun, mengaku mendapat kekerasan fisik dari salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Institut Praja Dalam Negeri (IPDN) Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Insiden tersebut dilaporkan terjadi Senin, 8 Juni 2020.

Saya dituding menjelek-jelekkan dia di belakangnya, padahal tidak ada.

Atas kejadian itu, Achmad mengadukan seorang ASN di IPDN tersebut ke Polsek Baso pada Selasa, 16 Juni 2020 bersama pengacaranya, Zulhefrimen.

"Saya dituding menjelek-jelekkan dia di belakangnya, padahal tidak ada," katanya, Kamis, 17 Juni 2020.

Menurutnya, awal mula pemukulan itu saat dia dipanggil ASN berinisial AS untuk menghadap ke ruangannya. Dia pun memenuhi permintaan oknum tersebut.

Sampai di ruangan AS, dia mengaku dipukuli di bagian dada, perut dan dagu. Saat dipukul di bagian dagu, kepala bagian belakang Sandra terbentur ke dinding. Akibat benturan ini, dirinya mengaku mengalami pusing sampai sekarang.

"Baru masuk dada saya langsung dipukul. Saat saya mau jatuh, leher saya dicekik biar gak jatuh, dia kemudian memukul dagu saya. Pukulan di dagu ini membuat kepala saya terbentur dinding dan sampai sekarang masih merasa pusing," katanya.

Pengacaranya Zulhefrimen mengatakan, lambatnya Achmad Sandra mengadu ke polisi karena awalnya tidak ingin memperpanjang masalah tersebut, dengan harapan ada itikad baik dari AS dan jaminan dari IPDN agar dia bisa bekerja dengan nyaman dan baik.

"Tidak ada itikat baik dari AS untuk bertanggung jawab. Ditambah lagi, tidak ada jaminan dari IPDN agar klien saya bisa bekerja nyaman di sana. Makanya kami mengadukan hal ini kepada kepolisian," katanya.

Kapolsek Baso Iptu Yustian Syaiful membenarkan pihaknya menerima laporan pengaduan dari Achmad Sandra, terkait dugaan pemukulan tersebut.

"Benar, laporan itu sudah masuk, kami pelajari dahulu," kata Yustian Syaiful saat dihubungi Tagar.

Namun, pihak kepolisian katanya saat ini terkendala dengan saksi kejadian dan korban juga belum melakukan visum.

"Permasalahannya di sana, kami terkendala dengan kurangnya saksi di lokasi kejadian dan kejadian ini juga sudah terjadi minggu lalu. Tapi yang jelas laporan ini pasti kita tindak lanjuti," katanya.

Terpisah, Direktur IPDN Sumbar, Tun Haseno mengatakan pihaknya masih mendalami laporan pengaduan tenaga kebersihan di lingkungan instansi yang ia pimpin.

"Tunggu, saya akan konfirmasi dulu ke anggota tentang kasus ini," katanya kepada Tagar melalui pesan WhatsApp. []



Berita terkait
IRT di Agam Tewas Tergantung Tinggalkan Surat
Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas tergantung di Kabupaten Agam. Di samping jasadnya juga ditemukan sepucuk surat.
Agam Tanpa Warga Positif Covid-19, Semua Sembuh
Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kini tanpa pasien Covid-19. Semua yang terpapar corona sudah dinyatakan sembuh.
Maling Motor, Buruh Bangunan di Agam Diciduk Polisi
Seorang buruh bangunan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diringkus polisi karena mencuri sepeda motor.