Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia, Finalis Akhirnya Lapor ke Polisi

Finalis Miss Universe Indonesia melaporkan Organisasi Miss Universe Indonesia ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan seksual.
Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia, Finalis Akhirnya Lapor ke Polisi. (Foto: Tagar/Istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Finalis Miss Universe Indonesia melaporkan Organisasi Miss Universe Indonesia ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan seksual kepada para finalisnya. 

Organisasi di bawah naungan PT Capella Swastika Karya ini dilaporkan oleh finalis berinisial N yang didampingi kuasa hukumnya, Mellisa Anggareni.

"Setelah berkonsultasi dengan Kasubdit bagian Renata, kami juga berdiskusi dengan para korban ya, kami akhirnya melaporkan perbuatan dugaan adanya pelecehan yang dilakukan terhadap klien kami," ucap Mellisa Anggraeni.


Kekerasan seksual bukan fisik saja, non fisik juga kekerasan seksual. Memaksa seseorang memperlihatkan alat vital itu juga kekerasan seksual.


Mellisa membeberkan, pelecehan itu terjadi pada 1 Agustus lalu saat N dan para finalis lain diminta untuk melakukan pemeriksaan tubuh. Mirisnya, ada laki-laki saat proses body checking itu. Mereka juga dipotret dalam kondisi tanpa busana.

"Body checking ini tidak pernah ada di rundown acara, tiba-tiba mereka dihadapkan seolah ditodong, harus melakukan body checking dengan cukup membuat klien kami terpukul, merasa martabatnya dihinakan," jelas Mellisa.

"Kekerasan seksual bukan fisik saja, non fisik juga kekerasan seksual. Memaksa seseorang memperlihatkan alat vital itu juga kekerasan seksual. Kemudian ada Pasal 14 dan atau Pasal 15 yang berhubungan mengambil gambar atau foto seseorang tanpa kehendaknya juga diatur di dalam UU," imbuhnya.

Mellisa melaporkan beberapa orang dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini. Namun, ia belum merincinya lebih lanjut.

"Pasti pihak-pihak yang kita sebutkan dalam kronologi kejadian (dilaporkan). Karena ini sebuah organisasi, maka orang-orang yang bertanggung jawab, dalam hal ini Miss Universe Indonesia atau MUID, di bawah naungan PT Capella, orang-orang yang bertanggung jawab di sini akan diminta keterangannya," tegas Mellisa.

Setelah isu ini ramai di media sosial, beberapa petinggi Miss Universe Indonesia memilih untuk mundur. Mereka adalah CEO, Eldwen Wang; Visual Director, Rio Motret; dan Beauty Director, Slam Wiyono.

Sempat bungkam, National Director Miss Universe Indonesia, Poppy Capella, pun buka suara. Dalam akun Instagram pribadi dan akun Instagram Miss Universe Indonesia, Poppy berterima kasih atas semua kritik yang diberikan.

"Kepada pendukung kami yang berdedikasi, perwakilan media, dan masyarakat luas. Dalam dunia kontes yang dinamis, suara bergema dari segala arah. Setiap komentar, setiap umpan balik yang dibalut pujian maupun kritik, sangat vital dalam memahat narasi Miss Universe Indonesia," tulis Poppy Capella.

Poppy mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang memberikan kritik atas Miss Universe Indonesia. Ia mengaku akan menerima kritik tersebut dengan baik dan menjadikannya sebagai pembelajaran.

Tanggapan Komnas Perempuan

Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah menilai pihak penyelenggara harus mengklarifikasi dengan tegas soal kasus ini. Ia juga meminta PT CSK menjelaskan apakah seluruh peserta sudah diinformasikan dan diminta persetujuannya untuk difoto tanpa busana atau belum.

"Dan jika benar ada foto telanjang apakah PT CSK memiliki mekanisme pencegahan agar tidak digunakan untuk kepentingan lain dan mitigasinya? Ini penting, karena bisa saja di masa depan, foto-foto itu 'dimunculkan' untuk menjatuhkan para kandidat Miss Universe Indonesia itu," jelas Siti Aminah.

"Saya pikir hal tersebut harus diklarifikasi, mengingat ajang ini disaksikan oleh banyak pihak. Pemilik lisensi harus menyakinkan public Indonesia bahwa pemilihan Miss Universe Indonesia ini aman dan bermartabat," imbuhnya.

Bila benar demikian, Siti Aminah menilai polisi harus segera turun tangan karena hal ini sudah terkait dengan pornografi. Selain itu, selain masalah kecantikan, sebenarnya ada poin penilaian lain dalam ajang ini, yaitu soal kecerdasan dan kepribadian.

"Tubuh perempuan adalah sejarah pemilik tubuhnya, misalkan perempuan memiliki selulit (strecht mark) atau bekas luka atau bekas jahitan tidak boleh mengurangi nilainya sebagai perempuan, tapi diterima dan dirayakan sebagai pemaknaan terhadap kecantikan itu sendiri," jelas Siti Aminah.

"Maka body check dengan foto telanjang sama sekali tidak relevan dan tidak menghargai keragaman tubuh Perempuan. Tak kalah penting adalah kandidat membangun penghargaan atas tubuhnya dan tidak membiarkan obyektivikasi terjadi pada dirinya," tutupnya. []

Berita terkait
Rio Motret dan CEO Miss Universe Indonesia Mundur dari Jabatannya, Gegara Hal Ini!
CEO Miss Universe Indonesia, Eldwen Wang, dan Rio Motret memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Munngkinkah karena hal ini.
Miss Universe 2023 Resmi Digelar di El Salvador
Negara El Salvador terpilih menjadi tuan rumah untuk Miss Universe 2023 yang rencananya bakal digelar pada akhir tahun 2023.
Fakta Menarik R’Bonney Gabriel, Sang Pemenang Miss Universe 2022
Untuk mengenal sang pemenang Miss Universe 2022 lebih lanjut, berikut ini sejumlah fakta menarik mengenai R’Bonney Gabriel.